GenPI.co - Konglomerat Chairul Tanjung memang moncer dalam berbisnis dan memperoleh cuan.
Termasuk di bisnis perbankan, PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Saat masih pandemi, PT Bank Mega Tbk yang merupakan emiten perbankan milik Chairul Tanjung tersebut meraup laba bersih sebesar Rp 2,53 triliun di sembilan bulan pertama atau hingga kuartal III-2021.
Dilansir dari laman wartaekonomi, laba bersih Bank Mega itu mengalami kenaikan.
Karena pencapaian tahun lalu di periode sama sebesar Rp 1,76 triliun.
Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan bahwa pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik sebesar 25 persen (yoy).
Untuk kontribusi lainnya diperoleh dari pertumbuhan fee based income yang naik sebesar 6 persen (yoy).
“Selain itu, faktor lain yang menjadi penyumbang kenaikan laba Bank Mega diperoleh dari adanya penurunan biaya operasional bank sebesar 3 persen (yoy),” kata Kostaman, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (29/10), dilansir laman wartaekonomi.
Bank Mega berhasil melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan dengan baik.
Pada September 2021, total Aset Bank mengalami kenaikan sebesar 7 persen (ytd) menjadi Rp 119,77 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 112,20 triliun.
Disebutkan juga, seiring dengan mulai pulihnya perekonomian Indonesia sejak pandemi covid-19, Bank Mega berhasil meningkatkan penyaluran kredit.
Penyaluran kredit hingga September 2021 tumbuh sebesar 11 persen (ytd) menjadi Rp 53,94 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 48,49 triliun.
Terutama dikontribusi oleh kenaikan kredit korporasi sebesar 25 persen (ytd) menjadi Rp 32,74 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 26,21 triliun. (*/wartaekonomi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News