China dan AS Borong Komoditas Indonesia, Kurs Rupiah/USD Menguat

GenPI.co - Kurs rupiah/USD menguat pada penutupan perdagangan hari ini.

Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (8/11) menguat 71 poin atau 0,5 persen menjadi Rp14.260 per dolar AS

Gerak rupiah

BACA JUGA:  Sikap Keras China pada Kripto Berlanjut, Nasib Bitcoin?

8 November:14.260
5 November: 14.331
4 November: 14.366

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini.

BACA JUGA:  Harga Kripto Litecoin, Koin Tertua Berusaha Ngegas, Sukseskah?

Pertama, dolar stabil untuk hari Senin tetapi tetap di bawah puncak hari Jumat.

Kedua, data perdagangan China yang dirilis pada hari Minggu menunjukkan bahwa ekspor tumbuh 27,1 persen tahun ketahun di bulan Oktober. Impor tumbuh 20,6 persen, dan neraca perdagangan mencapai USD 84,54 miliar.

BACA JUGA:  Harga Emas Antam Tinggi, Untung 50 Gram Bisa Beli Motor Matik, Lo

Ketiga, sentimen internal.

“Pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat 2021 kemungkinan akan tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2021, yaitu antara 3,5 persen sampai 4 persen( yoy),” kata Analis Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Senin sore (8/11).

Perkiraan tersebut, ujar dia, didasarkan oleh beberapa pertimbangan yakni dorongan Natal dan Tahun Baru, masih adanya ancaman covid-19 gelombang ketiga, serta ekspor komoditas yang melonjak.

“Momen Natal dan Tahun Baru diperkirakan tak terlalu mendorong aktivitas ekonomi di kuartal keempat 2021, karena pemerintah masih akan menahan mobilitas dengan menghapuskan libur cuti bersama,” ujar dia.

Dengan demikian, penghapusan libur tersebut akan sangat memengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, baik di sektor pariwisata, maupun makanan dan minuman.

Selain itu adanya ancaman gelombang ketiga covid-19 di akhir tahun, juga menyebabkan beberapa sektor tidak bisa beroperasi 100 persen.

“Salah satu yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2021 adalah harga komoditas unggulan Indonesia, yang kini melanjutkan lonjakan harga akan menjadi angin segar bagi ekspor dalam jangka pendek sampai akhir tahun 2021,” bebernya

Permintaan dari negara mitra dagang utama seperti China, Jepang dan Amerika Serikat (AS) menjadi kunci momentum ekspor. (*)