GenPI.co - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Suahasil Nazara mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bisa stabil di angka 5,5 sampai 6 persen pada 2022.
Meskipun begitu, Suahasil mengatakan bahwa pertumbuhan perekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh situasi global.
“Selain faktor di dalam negeri, kondisi global juga akan berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian nasional,” katanya dalam webinar “Sinergi Pemerintah, BI, dan OJK dalam Mempercepat PEN”, Jumat (19/11).
Menurut Suahasil, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah strategi pemulihan ekonomi nasional pascapandemi covid-19.
Pandemi covid-19 adalah masalah kesehatan yang memiliki dampak pada isu strategis lain, seperti sosial dan ekonomi.
“Kondisi kegentingan yang memaksa semua orang menghentikan aktivitas di luar rumah ini membuat perekonomian terhenti,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pemerintah dan sektor keuangan perlu mengambil langkah cepat dan luar biasa dalam mengatasi krisis dan meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi.
“Hal itu dilakukan lewat perilisan Perppu Nomor 1/2020 yang menjadi UU Nomor 2/2020,” tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga mengambil sejumlah kebijakan terkait keuangan negara. Misalnya, penyesuaian batasan defisit APBN, relokasi anggaran, hingga penggunaan sumber pendanaan alternatif.
Pemerintah juga melakukan restrukturisasi dengan memberikan ruang bagi pelaku usaha dan lembaga jasa keuangan serta membantu debitur terdampak untuk proses pemulihan.
“Konsumsi yang terhenti selama pembatasan kegiatan masyarakat membuat dunia usaha mengurangi investasi, sehingga pengeluaran pemerintah jadi satu-satunya cara menstimulasi kegiatan ekonomi yang terhenti,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News