Tahu Tempe Langka, Pemilik Warteg Ubah Ukuran, Diprotes Pembeli

21 Februari 2022 22:48

GenPI.co - Pemilik warung tegal (warteg) di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Siti Aminah mengaku kesulitan mendapatkan tahu dan tempe sejak Minggu (20/2).

Dia bahkan sama sekali tidak mendapatkan tahu dan tempe pada hari ini, Senin (21/2).

"Banyak banget calon pembeli yang mau beli menu makanan mereka. Paling banyak tahu dan tempe," jelas Siti kepada GenPI.co, Senin (21/2).

BACA JUGA:  Hilangnya Tahu Tempe di Pasar Palmerah, Pedagang Menjerit

Dia pun mengaku kesulitan membuat varian makanan dari tahu dan tempe untuk dijual.

"Mengubah ukuran jadi lebih kecil justru mendapat protes dari pembeli," tuturnya.

BACA JUGA:  Pedagang Tempe se-Jawa Mogok Jualan, Tuntutannya Nggak Main-Main

Siti sempat berusaha mencari tahu dan tempe mentah hingga pasar terjauh.

Namun, usaha yang dilakukannya ternyata tidak berbuah manis. Siti gagal mendapatkan tahu dan tempe.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Naik, Tempe Langka, Pemilik Warteg Pasrah

“Saya tidak juga mendapatkan olahan kedelai," kata Siti.

Dia berharap harga kedelai bisa kembali stabil agar usahanya tidak terganggu.

“Kalau penjual pada mogok, otomatis warung nasi seperti saya juga kehilangan menu yang justru dicari orang," tutur Siti. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co