Pedagang Tempe se-Jawa Mogok Jualan, Tuntutannya Nggak Main-Main

Pedagang Tempe se-Jawa Mogok Jualan, Tuntutannya Nggak Main-Main - GenPI.co
Para pedagang tempe menghilang dari pasaran sejak Senin (21/2). Mereka mogok untuk menuntut penurunan harga kedelai. Foto: Andri Bagus/GenPI.co

GenPI.co - Para pedagang tempe menghilang dari pasaran sejak Senin (21/2). Mereka mogok untuk menuntut penurunan harga kedelai.

Berdasarkan pantauan GenPI.co di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak ada pedagang tempe yang berjualan di sana.

Salah satu pedagang, yakni Sri Asmira, mengatakan penjual tempe sedang mogok sehingga tidak ada satu pun yang berjualan.

BACA JUGA:  Sinyal Bahaya dari Lebak, Tahu Tempe Terancam Hilang di Banten

"Hari Kamis, Mas, baru buka," katanya kepada GenPI.co, Senin (21/2).

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat Khairun mengatakan harga kedelai sangat tinggi.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Meroket, Pedagang Tempe Terpaksa Kecilkan Ukuran

Menurut Khairun, kondisi tersebut membuat para pedagang tempe merana.

"Normalnya harga kedai Rp 9.500 per kilo, sekarang Rp 12.500," ujar Khairun.

BACA JUGA:  Kedelai Makin Mahal, Harga Tempe di Pasar Tradisional Ikut Naik

Khairun mengatakan para pedagang tempe yang mogok tidak hanya dari Jabodetabek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya