GenPI.co - Kenaikan harga kedelai membuat pengusaha tahu gejrot Kang Cepot Dudung Permadi mengalami dilema.
Dia tidak tega menaikkan harga barang yang dijualnya. Di sisi lain, stok tahu dan tempe di pasar juga langka karena para pedagang mogok berjualan sejak Senin (21/2).
"Sementara masih pakai harga yang kemarin. Kalau sampai menaikkan harga karena memang bahan baku naik, saya tidak tahu," jelas Dudung kepada GenPI.co, Selasa (22/2).
Pria yang memiliki lima cabang tahu gejrot itu mengatakan produk yang dijualnya berkualitas premium, tetapi harganya ramah di kantong.
Dia mengaku tidak tahu apakah tetap bisa berjualan atau tidak karena saat ini para pedagang tempe dan tahu masih mogok berjualan.
“Meskipun harganya naik, dengan harga tinggi, kan, pembeli belum tentu mau. Jadi, susah untuk jualan," tutur Dudung.
Dudung pun mengaku memilih mogok berjualan karena susah mendapatkan bahan baku.
"Lebih baik mogok daripada memaksa jualan dengan harga tinggi, sedangkan bahan baku susah bahkan sudah langka," kata Dudung.
Dudung berharap pemerintah mengambil keputusan bijak terkait harga kedelai yang naik.
"Kalau bisa, bahan pokok nggak usah ekspor. Bikin sendiri aja. Seharusnya pemerintah lebih bisa pro kepada masyarakat," tutur Dudung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News