GenPI.co - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) soroti keluhan pembeli yang dibebankan membayar biaya tambahan lain ketika menggunakan aplikasi makanan online.
Staf Pengaduan YLKI Rio Priyambodo, mengatakan sebenarnya terkait biaya-biaya lain tersebut sebenarnya adalah kewenangan dari masing-masing perusahaan.
“Nah, kalau dari sisi konsumen, aplikasi harus menginformasikan dengan benar dan jujur soal biaya-biaya tambahan tersebut,” kata Rio kepada GenPI.co, Selasa (1/3).
Rio mengatakan, jangan sampai pembeli merasa dirugikan karena baru tahu ada informasi biaya tambahan lain ketika sudah memesan produk tersebut.
Menurut dia, pihak aplikasi dan penjual mesti memastikan bahwa informasi apa pun harus dicantumkan di awal sehingga pembeli pun bisa mengetahui hal tersebut.
“Jangan tiba-tiba tagihan membesar dan sebagainya. Padahal, di awal informasinya hanya sekian (tidak sesuai dengan yang dibayarkan),” katanya.
Staf pengaduan YKLI ini mengatakan, di sisi lain pembeli sebenarnya punya hak pilih jika merasa biaya yang dibebankan ketika membeli sesuatu terlalu mahal.
Jadi, semisal aplikasi A menerapkan biaya tambahan yang banyak, pembeli berhak untuk berpindah ke aplikasi B yang biaya layanannya lebih murah.
“Nah, ini bagus juga untuk daya saing. Intinya ialah jangan ada yang dirugikan. Transparansi harus berjalan dan konsumen menerima informasi dengan baik,” katanya.
Sebagai informasi, di sejumlah aplikasi makanan online yakni GoFood dan GrabFood pembeli dibebankan untuk membayar biaya lain, seperti biaya pemesanan, biaya kemasan, hingga biaya aplikasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News