GenPI.co - Harga minyak melonjak ke level tertinggi pada Selasa (1/3) waktu setempat.
Konflik Rusia-Ukraina yang berlanjut memicu kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi dari eksportir utama Rusia.
Dilansir dari Xinhua, Rabu (2/3), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April bertambah USD 7,69 atau 8 persen menjadi USD 103,41 per barel di New York Mercantile Exchange.
Ini menandai penyelesaian tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak Juli 2014, menurut Dow Jones Market Data.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik USD 7 atau hampir 7,2 persen menjadi USD 104,97 per barel di London ICE Futures Exchange, penutupan tertinggi sejak 8 Agustus 2014.
Pada Senin (28/2), WTI dan Brent masing-masing naik 4,5 persen dan 3,1 persen.
Operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi Barat yang luas terhadap Rusia telah memicu kekhawatiran tentang gangguan pada pasokan energi Rusia.
Reli minyak terjadi meskipun ada upaya terkoordinasi untuk meningkatkan pasokan dan menurunkan harga.
Badan Energi Internasional mengumumkan negara-negara anggotanya telah setuju untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan darurat mereka.
Hal ini untuk mengurangi keterbatasan pasokan yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina.
Pelaku sedang menunggu pertemuan penting Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, kelompok yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Pasalnya, aliansi minyak tersebut akan bertemu pada Rabu (3/1) untuk membahas strategi produksi minyak di masa depan.
"Apa yang benar-benar dibutuhkan adalah sinyal dari OPEC+ pada pertemuannya besok bahwa itu akan menyediakan minyak yang cukup untuk mengimbangi pemadaman Rusia," Carsten Fritsch, analis energi di Carsten Fritsch, mengatakan Selasa dalam sebuah catatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News