GenPI.co - Harga minyak turun lebih dari USD 3 seiring kekhawatiran menurunnya permintaan bahan bakar dari China.
Dilansir dari Reuters, Senin (28/3) Negeri Tirai Bambu itu diketahui melakukan lockdown di pusat keuangannya, Shanghai.
Lockdown akan dijalankan dalam dua tahap guna menekan lonjakan kasus covid-19.
Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan turun USD 3,09 atau 2,6 persen menjadi USD 116 per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) merosot USD 3,28 atau 2,9 persen menjadi USD 110,62.
Pekan lalu, kedua patokan minyak melonjak 1,4 persen. Ditarik dalam tiga pekan, Brent naik 11,5 persen dan WTI menguat 8,8 persen.
"Lockdown Shanghai mendorong aksi jual baru dari investor. Investor kecewa China masih menerapkan lockdown," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Asal tahu saja, Shanghai merupakan kota berpenduduk 26 juta orang.
Dalam lockdown dua tahap tersebut, otoritas setempat menutup jembatan, terowongan dan membatasi lalu lintas jalan raya.
Untuk tahap pertama, China membatasi sisi kota sebelah timur Sungai Huangpu pada 28 Maret hingga 1 April 2022.
Tahap selanjutnya, lockdown diterapkan di sisi barat Sungai Huangpu mulai 1 hingga 5 April 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News