GenPI.co - Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan inflasi April 2022 meningkat menjadi 1 persen.
Hal ini menyusul kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
"Kalau saya melihat ada peluang inflasi di kisaran 1 persen bahkan bisa lebih tinggi," kata ekonom CORE Yusuf Rendy, Rabu (6/4).
Dia menilai selain kenaikan PPN dan harga Pertamax, banderol barang strategis juga tercatat ikut naik.
Contohnya saja minyak goreng yang belum lama ini harganya meningkat pesat atau terkerek hingga dua kali lipat.
"Kenaikan (inflasi red) bulan April dibanding sebelumnya akan cukup signifikan karena faktor pendorong itu relatif, banyak gitu ya," ujarnya.
Yusuf mengakui kenaikan inflasi tidak bakal berdampak bagi masyarakat kelas menengah atas.
Dia menilai perekonomian untuk status kelas itu kebal terhadap kenaikan harga-harga barang.
Namun, dia melihat dampak inflasi akan terjadi pada masyarakat menengah ke bawah.
"Pemerintah perlu menyalurkan kompensasi bantuan dari kenaikan inflasi dan harga-harga pangan di bulan April," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News