GenPI.co - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, LPG 3 kilogram (kg) dan tarif listrik dikabarkan bakal naik imbas meroketnya banderol minyak mentah dunia.
Meski baru sekadar wacana, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi meminta pemerintah tidak menerapkan kebijakan itu.
Dia menilai kenaikan harga energi akan membuat inflasi meroket.
Dampak tersebut membuat harga kebutuhan pokok melonjak dan menekan daya beli masyarakat.
"Menurunkan daya beli dan menambah beban rakyat miskin semakin berat," kata dia, Jumat (15/4).
Dia menilai warga miskin akan terkena imbas dari kenaikan harga energi.
Pasalnya, kenaikan harga energi menjadi beban bagi pelaku usaha hingga di tingkat pedagang.
Mereka akan menaikkan harga kebutuhan pokok dan warga miskin dipastikan paling terdampak.
Oleh karena itu, pemerintah diminta memahami situasi kondisi perekonomian masyarakat.
Fahmy menyebut masyarakat sudah terbebani dengan kenaikan sejumlah komoditas strategis.
Salah satunya, harga minyak goreng yang naik hingga dua kali lipat dari biasanya.
"Ada banyak strategi yang bisa digunakan untuk meringankan beban APBN akibat kenaikan harga minyak dunia," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News