GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan pada perdagangan, Selasa (19/4).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat menguat ke 7.288,53 dan akhir sesi pertama merosot 0,85 persen menjadi 7.213.
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menuturkan dalam perdagangan itu nilai transaksi tembus Rp 8,2 triliun.
Dari internal, pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) sehubungan dengan arah kebijakan moneter Bank Indonesia.
Hal ini terkait dengan tingkat suku bunga acuannya yang sebelumnya masih di level 3,5 persen.
"Pasar berharap kebijakan moneter BI menjaga stabilitas dan kebijakan makroprudensial yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global," kata dia dalam risetnya.
Dia mengatakan dari eksternal bursa regional Asia cenderung mixed siring sikap pelaku pasar yang merespon kebijakan dari bank sentral China (PBoC).
PBoC menyampaikan dukungan keuangan untuk sektor-sektor yang terkena dampak covid-19.
Bank sentral China juga akan meningkatkan dukungan keuangan untuk industri, bisnis, dan orang-orang yang terkena dampak covid-19.
Di sisi lain, pasar dibebani oleh pernyataan salah satu petinggi Federal Reserve (The Fed) James Bullard.
Bullard memberikan opsi kenaikan suku bunga lebih tinggi lagi, yakni sebesar 75 bps untuk memerangi inflasi.
Di samping itu, World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar hampir 0,09 persen menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 4,1 persen.
"Hal tersebut seiring dengan tekanan ekonomi yang tengah dirasakan imbas invasi Rusia ke Ukraina," ujarnya.
Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan pembelian bersih di seluruh pasar sebesar Rp 163 miliar.
Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara lain PGAS, BBNI, TLKM, INCO dan EMTK.
Selanjutnya, beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar di antaranya BMRI, ITMG, ACES, ANTM dan KLBF.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar, yaitu TNCA, SWAT, BIKA, HOPE dan SUPR.
Saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni BNBA, DEWA, TOBA, BIKE dan AKSI.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News