GenPI.co - Menteri investasi/kepala badan koordinasi penanaman modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tetap memasang target investasi Rp 1.200 triliun untuk tahun ini.
Optimisme itu tetap muncul meski perekonomian global terpengaruh konflik Rusia dan Ukraina.
"Untuk tahun ini kami masih tetap optimis untuk mencapai target Rp 1.200 triliun karena Rusia dan Ukraina bukan negara tujuan investasi di Indonesia," kata Bahlil, Senin (25/4).
Meski begitu, dia mengakui dampak konflik kedua negara tetap memberi pengaruh serius, terutama inflasi dan perdagangan.
Saat ini, Indonesia masih bergantung terhadap komoditas strategis dari kedua negara.
Dia menilai Rusia adalah negara pengekspor minyak terbesar dunia. Kebutuhan bakar Indonesia sementara itu diimpor dari luar negeri.
Indonesia juga bergantung terhadap impor gandum. Komoditas strategis itu merupakan bahan baku dari produk berbagai olahan makanan dalam negeri.
Selain itu, kedua negara juga menjadi pemasok utama bahan baku pupuk.
Jika harga pupuk naik, petani dalam negeri dipastikan terpukul.
"Ujung-ujungnya harga komoditas yang dihasilkan petani naik. Maka terjadi inflasi. Inilah yang harus kita sama-sama pikirkan," ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News