GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mencatatkan koreksi hingga akhir perdagangan, Selasa (10/5).
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan IHSG melemah 89 poin atau 1,30 persen menjadi 6.819.
Dia menyatakan sektor teknologi, energi, keuangan, infrastruktur, barang baku, property & real estate dan consumer cyclical bergerak negatif dan mendominasi pelemahan IHSG.
"Investor asing di seluruh pasar membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,24 triliun," kata dia dalam risetnya yang dikutip Rabu (11/5).
Dia menyebut IHSG dan mayoritas bursa regional Asia bertahan di area melemah.
Hal ini seiring aksi tekanan jual oleh pelaku pasar dan investor yang terpengaruh dari kecemasan pasar terhadap kenaikan suku bunga yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara global.
IHSG yang sempat memimpin pelemahan pada bursa Asia mencapai lebih dari 3 persen, mampu kembali membaik meskipun masih di teritori negatif.
Data ekonomi yang baru dirilis di mana tumbuh melebihi level prapandemi covid-19 belum cukup kuat menggerakkan market.
Sebab, ada kekhawatiran mengenai peningkatan kasus harian covid-19 pascalibur panjang usai hari raya keagamaan.
"Hal tersebut membuat pemerintah kembali menerapkan WFH (work from home, red) 50 persen untuk PNS (pegawai negeri sipil, red)," ucapnya.
Sepanjang perdagangan, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya UNVR, KLBF, TLKM, ICBP, dan INDF.
Selanjutnya, saham–saham yang mendominasi penurunan di antaranya BMRI, EMTK, BBCA, AMRT, dan MDKA.
Sementara itu, saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu POLA, LAND, SMDR, UNVR, dan ICBP.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni HRUM, EMTK, BUKA, DOID, dan ADMR.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News