GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange tetap melemah hingga akhir perdagangan, Rabu (18/5).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda terdepresiasi 44 poin atau 0,30 persen menjadi USD 14.688 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah diperdagangkan di Rp 14.644 dari sebelumnya Rp 14.645 per USD.
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan paling tinggi di Rp 14.704, sementara terendah Rp 14.641 per USD.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.682 per USD dari sebelumnya Rp14.651.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 0,76 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda terdepresiasi 1,90 persen, tiga bulan 2,88 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 2,81 persen.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS.
Di pasar spot exchange, Yuan China mengalami depresiasi 0,25 persen menjadi CNY 6,75 per USD, Dolar Hong Kong 0,01 persen ke HKD 7,84 per USD dan Won Korea 0,14 persen ke KRW 1.266 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura tertekan 0,14 persen menjadi SGD 1,38 per USD, Baht Thailand 0,29 persen ke THB 34,59 per USD dan Dolar Taiwan 0,16 persen ke TWD 29,68 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News