Dorong Transisi Energi, Kementerian ESDM Dorong Peran Gas Bumi

25 Mei 2022 22:54

GenPI.co - Pemerintah mendorong peningkatan peran gas dalam transisi energi bersih

Hal itu untuk mencapai keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat dan target pengurangan emisi karbon.

Permintaan energi primer global akan terus tumbuh hingga tahun 2050, seiring peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:  Menteri ESDM: Indonesia Dorong EBT yang Berkeadilan Lewat G20

“Investasi dalam proyek gas alam perlu ditingkatkan secara global untuk mendorong penggunaan gas alam yang lebih besar," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Rabu (25/5).

Dia meyakini kerja sama internasional termasuk melalui G20, akan berkontribusi lebih dalam meningkatkan peran gas untuk mendukung netralitas karbon.

BACA JUGA:  Semburan di Proyek Sorik Marapi, Respons Kementerian ESDM Top

Menurut Tutuka, untuk mencapai net zero emission (NZE), setiap negara memiliki pendekatannya sendiri untuk mempromosikan transisi energi bersih. 

Transisi energi bersih harus dilakukan secara komprehensif dalam berbagai tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan dan keberlanjutan untuk memastikan transisi berjalan lancar dan ketahanan energi tidak terganggu.

BACA JUGA:  Anwar Abbas Minta Kementerian ESDM Waspada Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), porsi gas bumi ditargetkan mencapai 24 persen dalam bauran energi nasional 2050. 

Cadangan Gas Indonesia antara lain menjadi salah satu faktor penentu target tersebut.

Total cadangan gas sebesar 62,39 TSCF tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. 

Pemerintah Indonesia mengundang semua calon investor untuk berkontribusi dalam mengembangkan cadangan. 

“Pemerintah menawarkan kemudahan berusaha dan fasilitas pendukung bagi investor, mulai dari regulasi, perizinan, hingga insentif fiskal dan nonfiskal,” ujarnya.  

Saat ini, konsumen gas terbesar di Indonesia adalah industri, listrik, dan pupuk. Sementara itu, sekitar 22,57 persen diekspor dalam bentuk LNG, dan 13,13 persen melalui pipa. 

Total konsumsi gas mencapai 5.734,43 BBUTD. Untuk menjaga ketahanan energi, Indonesia menargetkan produksi gas bumi sebesar 12 BSCFD pada 2030. 

Berdasarkan Neraca Gas Indonesia, diperkirakan ada potensi surplus untuk memasok kebutuhan industri baru di dalam negeri atau untuk diekspor. 

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk industri maupun pembangkit listrik, pemerintah Indonesia terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, misalnya infrastruktur pipa gas. 

Selain itu, pengembangan pipa LNG skala kecil dan virtual juga penting untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah tertentu dengan kendala geografis, seperti di pulau-pulau kecil yang tersebar, terutama di bagian timur negara itu.

“Kami menyambut para investor untuk bergabung dalam pengembangan gas di tanah air untuk menyediakan pasokan energi yang andal dan pada saat yang sama, untuk mencapai target NZE tahun 2060,” ucapnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co