Airlangga: Transisi Energi Dapat Menciptakan Lapangan Pekerjaan

26 Mei 2022 17:20

GenPI.co - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menempatkan transisi energi sebagai salah satu fokus utama di G20 dengan pilar aksesibilitas, teknologi, dan pembiayaan energi.

Hal ini membuka peluang kolaborasi dengan International Energy Agency, terutama dalam menghadirkan solusi mitigasi kerentanan pasar energi yang saat ini sedang terjadi.

“Ada beberapa sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia yang potensial seperti matahari, air, angin, panas bumi, dan laut," ujar Airlangga Dalam pertemuan dengan Executive Director International Energy Agency Dr. Fatih Birol di Davos, Swiss, Selasa (24/05).

BACA JUGA:  Kondisi Terbaru Komedian Tukul Arwana, Mohon Doanya

Airlangga mengatakan tantangannya sumber energi baru di Indonesia karena keterbatasan jaringan, teknologi, dan pembiayaan.

"Sehingga pembiayaan dan transfer teknologi pada transisi energi menjadi penting,” katanya.

BACA JUGA:  Maaf, Pemotretan Pembalap Formula E di Monas Bukan Untuk Umum

Lebih lanjut, Indonesia memandang transisi energi tidak hanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan respon terhadap perubahan iklim, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja.

"Yang perlu ditekankan adalah pentingnya keadilan sosial untuk menciptakan transisi energi yang adil dan terjangkau," jelasnya.

BACA JUGA:  Airlangga Ungkap Percepatan Digitalisasi Kunci Kemajuan Negara

Setiap negara memiliki kemampuan yang berbeda atau common but differentiated responsibilities.

Khusus untuk Indonesia, mekanisme keuangan sangat penting dalam proses phase down batubara di mana Indonesia berkomitmen merealisasikan target ini pada 2060 atau lebih cepat.

“Mobilisasi sumber daya, termasuk sumber daya keuangan dan peningkatan kapasitas, terutama dalam penelitian dan pengembangan, sistem perdagangan emisi, dan subsidi energi terbarukan sangat esensial untuk tujuan ini,” ungkanya.

Selanjutnya Dr. Fatih Birol mengingatkan dua kondisi penting yang ada saat ini yaitu terjadinya krisis energi dan adanya ancaman perubahan iklim.

Executive Director Fatih juga mengapresiasi agenda G20 Energy Transition Working Group (ETWG) yang berorientasi praktis dan dapat mengakomodasi kepentingan semua negara, sehingga menghasilkan gagasan transisi energi yang dapat disetujui pada tingkatan global.

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengatakan perlu hasil yang konkret berupa prototype project yang dapat direplikasi di setiap negara.

Seperti halnya Carbon Capture Storage and Utilization (CCSU) atau model transisi energi yang berhasil dilakukan Afrika Selatan.

Selanjutnya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa permasalahan transisi energi di banyak negara adalah kurangnya pendanaan dan masih banyak negara yang bergantung pada energi fosil.

Airlangga juga menggarisbawahi pentingnya just and affordable transition dalam transisi energi.

“Jika dikelola dengan baik, transisi energi dapat berdampak positif di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup berupa pekerjaan baru dan lapangan kerja yang lebih luas," tutup Menko Airlangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co