GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan pada perdagangan, Senin (30/5).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menghijau ke 7.062 dan akhir sesi pertama merosot 0,51 persen menjadi 6.990.
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menuturkan nilai transaksi dalam perdagangan itu mencapai Rp 9 triliun.
Dia mengatakan IHSG bergerak melemah sementara bursa regional Asia mayoritas menguat seiring pemerintah China membuat kemajuan menuju pencabutan lockdown Covid-19.
Pemerintah kota Shanghai akan melonggarkan kebijakan lockdown sementara Kota Beijing telah membuka kembali aktivitas transportasi umum dan pusat perbelanjaan.
"Langkah kebijakan tersebut tentunya akan mendorong aktivitas kembali masyarakat sehingga ini akan menopang perekonomian China," kata dia dalam risetnya.
Sementara itu, dari dalam negeri, kementerian keuangan (Kemenkeu) meminta seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) memangkas dana belanja sebesar Rp 24,5 triliun untuk anggaran tahun ini.
Kebijakan tersebut seiring dengang kenaikan harga minyak dunia.
Pemangkasan bertujuan untuk menambal subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diprediksi akan membebani APBN.
"Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp 23 miliar," ujarnya.
Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara lain BBCA, BMRI, INKP, dan BBNI.
Sementara itu, beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar di antaranya BBRI, ARTO, SMGR, INTP, dan EMTK.
Adapun saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar, yaitu ASHA, AKPI, PTDU, MTWI, dan TEBE.
Selanjutnya, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni UVCR, NPGF, APEX, AKSI, SLIS.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News