Sri Mulyani Beri Alarm Bahaya ke Dunia, Ekonomi 60 Negara Ambruk

24 Juni 2022 07:50

GenPI.co - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan dunia harus waspada terhadap risiko baru yang muncul di tengah pemulihan ekonomi.

Menurutnya, risiko tersebut buntut dari meningkatnya kasus covid-19 di beberapa negara, seperti China.

"Kondisi perekonomian mulai aktif. Namun, kami melihat risiko baru yang muncul dalam perekonomian dunia tentu akan mengancam proses pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi Pers APBN KITA Edisi Juni 2022, dikutip dari JPNN.com, Jumat (24/6/2022).

BACA JUGA:  Sri Mulyani Sebut Ancaman Dunia, Indonesia Siap-siap Waspadalah

Tak hanya itu, perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan krisis pangan dan energi juga patut diwaspadai.

Dia menambahkan lonjakan inflasi tidak bisa terelakkan di berbagai belahan dunia yang menimbulkan kenaikan suku bunga acuan seperti terjadi dimulai di Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA:  Ambisi Sri Mulyani, Ekonomi RI 2023 Bisa Tumbuh 5,9 Persen

"Ini risiko baru yang menyebabkan berbagai lembaga Internasional melakukan revisi ke bawah dari proyeksi ekonomi 2022 dan 2023," ungkapnya.

Sri Mulyani bahkan mewaspadai tekanan inflasi di AS ini karena akan sangat memengaruhi kesehatan ekonomi dunia yang membuat suku bunga naik sementara likuiditas tetap.

BACA JUGA:  Sri Mulyani Beri Kabar Baik di Indonesia, Semua Warga Pasti Lega

Dia menerangkan kondisi itu akan memengaruhi banyak negara hingga lebih dari ekonomi 60 negara diperkirakan ambruk.

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi ekonomi dunia tahun ini hanya tumbuh 3,6 persen.

Sri Mulyani menuturkan artinya jauh lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya yang di atas 4 persen.

Sementara World Bank memproyeksi 2022 hanya tumbuh 2,9 persen, turun 1,2 persen.

Oleh karena itu, Menkeu mengimbau agar APBN diperkuat tetap menjadi instrumen kebijakan yang sustainable dan kredibel dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan politik yang makin meningkat.

"APBN merupakan instrumen penting menjaga dan melindungi perekonomian dan rakyat dari dampak kenaikan harga pangan serta energi global," tandasnya.(mcr28/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co