GenPI.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berhasil mencatatkan rekor terkait PNBP perikanan yang berhasil tumbuh 111,8 persen.
Pencapaian tersebut menjadi yang tertinggi di antara komoditas non-minerba lainnya.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini mengatakan PNBP perikanan tangkap per 28 Juli 2022 sudah meraup Rp 731,18 miliar.
Dia menyebut pencapaian kinerja KKP Semeseter 1 itu hampir mendekati capaian sepanjang 2021, yakni sebesar Rp 784 miliar rupiah.
"PNPB perikanan tangkap optimis bisa mencapai target Rp 1,67 triliun sampai akhir tahun," ucap dia Media Center KKP, Jakarta Pusat, Kamis (28/7)
Menurut Zaini, peningkatan tersebut dipicu perbaikan regulasi, kemudahan mengurus perizinan, serta aksi jemput bola pengurusan perizinan yang dilakukan pihaknya di beberapa tempat.
Dia juga menyampaikan peningkatan PNBP perikanan tangkap menyebabkan meningkatnya volume produksi sebesar 3,92 juta ton pada semester I 2022.
"Target kami sampai akhir tahun sebanyak 8,3 juta ton, sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) target 2022 sebesar 106, tetapi sampai Juni sudah mencapai 107,46. Luar biasa," ungkapnya.
Sementara itu, Zaini menyebut pihaknya juga sudah siap mengimplementasikan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota.
"Sebagian besar dermaga sudah kami perbaiki, timbangan elektronik sudah siap, termasuk sistemnya juga," kata Zaini.
Zaini mengatakan program tersebut kemungkinan sudah bisa direalisasikan pada Agustus 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News