BI Sampaikan Kabar Gembira, Utang Indonesia Turun Drastis Khusus dari China

21 Agustus 2022 18:20

GenPI.co - Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia mengalami penurunan drastis dalam empat bulan berturut-turut.

Hal itu berdasarkan data laporan Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resminya yang diterima GenPI.co, Minggu (21/8/2022).

Lima negara pemberi utang ke Indonesia, yakni China, Singapura, Jepang, Amerika Serikat dan Hong Kong.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi Melalui Digitalisasi

China merupakan negara dengan pemberi pinjaman terbesar keempat.

Di mana di atasnya ada Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang, serta di urutan kelima ada Hong Kong.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Rilis 7 Uang Rupiah Kertas Baru Tahun 2022, Cek!

ULN Indonesia ke semua negara tersebut mengalami penurunan meski tidak besar.

BI mencatat utang ke China yang mengalami penurunan paling signifikan pada Juni 2022.

BACA JUGA:  Gubernur Bank Indonesia Sampaikan Kabar Gembira, Semua Warga Boleh Tersenyum

Posisi ULN ke China turun US$ 1,06 miliar pada Juni menjadi sebesar US$ 20,788 miliar atau sekitar Rp 305,3 triliun dari bulan sebelumnya.

Selain ke China, penurunan ULN yang besar juga terjadi ke Jepang, yakni sekitar US$ 932 juta menjadi US$ 24,47 miliar.

Kemudian, ULN ke Amerika Serikat mengalami penurunan tipis US$ 45 juta saja, meski demikian sudah berkurang dalam dua bulan beruntun.

Sebelum menurun, pada April lalu ULN ke Amerika Serikat mencapai US$ 34,9 miliar yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Sesuai dengan catatan BI, ULN Pemerintah Indonesia pada akhir Juni sebesar US$ 403 miliar atau sekitar Rp 5.919 triliun (kurs Rp 14.688/US$).

Jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya yang lebih dari US$ 406 miliar.

Jika dilihat secara kuartalan, ULN pada kuartal II-2022 mengalami kontraksi sebesar 2,33% dari kuartal I-2022.

Selain itu, jika dilihat dari kuartal II-2021, kontraksi tercatat sebesar 3,4% (year-on-year/yoy), lebih besar dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,9% (yoy).

"Posisi ULN Pemerintah pada triwulan II-2022 sebesar 187,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 196,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,4% (yoy)," tulis BI.

Sementara, posisi ULN swasta pada akhir kuartal II-2022 tercatat US$ 207,1 miliar, turun tipis dari kuartal I-2022 sebesar US$ 207,4 miliar.

Jika dibandingkan kuartal 2021, ULN swasta terkontraksi sebesar 1,1% (yoy).

ULN swasta tercatat menurun 2 bulan beruntun.

Utang sektor swasta ke China juga terus mengalami penurunan.

Pada akhir Juni, ULN ke China tercatat sebesar US$ 19,2 miliar, berkurang dari bulan sebelumnya US$ 20,27 miliar.

"Penurunan posisi ULN Pemerintah antara lain karena adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022. Pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN Pemerintah di triwulan laporan," tambah BI dalam keterangan yang sama.

Pada kuartal II-2022, pemerintah tercatat membayar pinjaman bilateral nyaris US$ 600 juta, pinjaman komersial US$ 173 juta, dan multilateral sebesar US$ 769 juta.

Di sisi lain, nilai SBN jatuh tempo pada kuartal II-2022 sebesar US$ 2,5 miliar, dengan rincian US$ 1,98 miliar pokok, dan US$ 523 juta bunga.

Untuk volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi juga berpengaruh pada perpindahan investasi SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), pada akhir Juni, porsi investor asing di pasar SBN hanya 16,09%, lebih rendah dari akhir Maret sebesar 17,57%.

BI juga menerangkan, ULN Indonesia pada triwulan II-2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 31,8%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 33,8%.

Adapun, struktur ULN Indonesia tetap sehat yang ditunjukkan oleh ULN Indonesia berhasil mendominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7% dari total ULN.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co