Manuver Kilat Bahlil soal Investor Arab Saudi Dipuji Pengamat

03 Juni 2023 17:20

GenPI.co - Manuver kilat yang diperlihatkan Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia soal investor Arab Saudi dipuji oleh pengamat.

Pengamat tersebut adalah Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah, yang menyanjung Bahlil karena bergerak cepat menyambut pengusaha Arab Saudi yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Piter mengatakan proyek pembangunan IKN sangat menarik bagi para investor, namun untuk merealisasikan minat dan komitmen dari para investor terutama dari Arab Saudi, Bahlil harus terus mengawalnya agar segera di konkretkan.

BACA JUGA:  Alasan PBNU Dukung Bahlil Realisasikan Target Investasi Rp 1.400 Triliun

“Saya berulang kali menyatakan IKN itu bagi investor menarik, tapi walaupun investor tertarik dan komit akan investasi di IKN bukan berarti bisa direalisasikan sekarang juga,” ujar Piter dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (3/6).

Untuk mendorong realisasi investasi dari para investor, Piter mendorong supaya infrastruktur dasar yang sedang dikerjakan oleh pemerintah dapat segera rampung.

BACA JUGA:  Menteri Bahlil Didukung DPR soal Perdagangan Karbon di Indonesia

“Jadi ada tahapan yang harus dilalui, tahap pertama adalah pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, instalasi jaringan listrik, air, sarana prasarana publik, kantor-kantor pemerintah,” paparnya.

Menurut Piter setelah tahap itu selesai dikerjakan, maka dia optimis investor akan berebut untuk menanamkan modalnya di IKN.

BACA JUGA:  Gandeng Inggris, Menteri Bahlil Ajukan Investasi Baterai Mobil Listrik

“Setelah tahap pertama selesai baru swasta bisa masuk, mau bikin rumah sakit, kantor, hotel, resto, perumahan, dan lain-lain. Kan tidak mungkin sekarang kami mau bangun restoran di sana kalau jalannya belum ada, kantor untuk ngurus perizinan belum ada,” ucapnya.

Piter juga menepis anggapan bahwa pembangunan IKN sepi peminat, melainkan para investor masih menunggu infrastruktur dasar selesai dibangun.

“Kalau sekarang belum ada swasta yang masuk itu bukan karena swasta tidak tertarik, karena memang belum waktunya swasta masuk. Kalau tahap itu sudah selesai, saya yakin swasta akan rebutan masuk, lihat saja nanti,” tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co