Ini Makna Motif Songke Manggarai

29 April 2019 20:07

GenPI.co - Nusa Tenggara Timur memiliki banya ragam tenun ikat. Salah satunya adalah Songke. 

Songke adalah tenunan khas masyarakat Manggarai yang berdiam di sisi barat Pulau Flores. Kain tenun ini wajib  dikenakan  saat acara-acara adat.  Antara lain saat kenduri (penti), membuka ladang (randang), hingga saat musyawarah (Nempung).

Kaum laki-laki biasa mengenakan (tengge)  Songke lalu mengombinasikannya dengan destar atau ikat kepala atau peci khas Manggarai. Sementara para perempuan mengenakan dengan cara yang sama dengan atasan kebaya. 

Baca juga: Jadi Wisata Penyangga, BI NTT Kembangkan Sektor UMKM Setempat 

Kain songke juga dipakai oleh para petarung dalam tarian Caci serta, dimanfaatkan  sebagai mas kawin (belis) hingga untuk membungkus jenazah. 

Kain ini umumnya berwarna dasar hitam dengan beragam motif warna-warni di atasnya. Motif-motif itu memiliki arti yang mendalam. Apa saja motif pada kain Songke beserta artinya? Berikut rangkuman GenPI dari beberapa sumber:

Motif Su’i

Motif ini berupa garis-garis yang seolah memberi batas antara satu motif dengan yang lainnya. Namun garis-garis ini bukannya tanpa arti. Su’i melambangkan segala sesuatu yang memiliki akhir. Seperti hidup yang cepat atau lambat akan menemui ujungnya. Su’I juga dapat berarti kehidupan masyarakat Manggarai dibatasi oleh garis-garus berupa peraturan adat yang tidak boleh dilanggar.

Motif Mata Manuk

Mata manuk artinya mata ayam. Motif ini dikaitkan dengan Tuhan yang maha melihat. Masyarakat Manggarai meyakini kebesaran Tuhan yang mempu melihat hingga ceruk paling gelap sekalipun. Perbuatan manusia tidak ada yang luput dari pengamatan-Nya. 

Motif Wela Ngkaweng

Wela berarti bunga. Sementara nkaweng adalah sejenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Manggarai untuk mengobati luka hewan ternak.  Wela nkaweng mengandung makna bahwa kehidupan manusia yang bergantung pada alam. Kelestarian alam akan menunjang kehidupan manusia dari waktu ke waktu.

Motif Wela Runu

Wela Runu adalah sejenis tumbuhan bunga yang berukuran kecil. Motif ini mengandung arti bahwa meski pun tampak tak berarti, namun setiap kehidupan di dunia ini memiliki manfaat . Tak perlu berkecil hati bila tak dianggap, sebab dalam momentum tertentu keberadaan seseorang akan memberi arti besar bagi sesama.

Motif Ntala

Ntala berarti bintang. Motif ini terkait erat dengan salah satu petuah Manggarai ‘Porot langkas haeng ntala’, yang artinya hendaklah mencapai bintang. Motif ntala bermakna, hendaknya kehidupan selalu berimbas positif bagi sesama serta memberikan perubahan pada lingkungan sekitar.

Motif Ranggong

Raggong adalah laba-laba. Bagi masyarakat Manggarai, laba-laba adalah hewan yang ulet dan bekerja keras dalam hidupnya. Kejujuran dalam hidup akan membuahkan hal baik, disenangi dan dimuliakan oleh orang di sekitar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co