Berkawan dengan Monyet, Sartam Raih Penghargaan Birdlife

07 Mei 2019 10:12

GenPI.co – Birdlife International, lembaga yang bergerak di bidang konservasi memberikan penghargaan kepada Sartam (68), atas kepeduliannya terhadap kelestarian satwa.

Sartam adalah petani dari Desa Puncak Jaya, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo yang membagikan sebagian tanaman buahnya untuk kawanan monyet yang berada di pinggiran hutan.

Lahan garapan Sartam berbatasan langsung dengan hutan yang menjadi rumah bagi beragam satwa endemis, termasuk Macaca hecki (monyet endemik Pulau Sulawesi).

“Saya mengikhlaskan sebagian kebun buah untuk monyet yang tinggal di hutan,” kata Sartam, Selasa (7/5).

Baca juga: Ayo Birdwatching di Resort Tulabolo Pinogu

Kisah hubungan unik antara petani dan monyet ini berawal dari konflik berkepanjangan di tepi hutan antara keduanya. Tanaman petani selalu dijarah oleh kawanan monyet yang menyerbu ladang.

Apapun tanaman di ladang selalu hancur oleh kehadiran monyet yang jumlahnya hingga puluhan.

Di banyak daerah konflik ini terus berlanjut hingga kini. Para petani menganggap monyet adalah hama tanaman yang harus dimusnahkan. Mereka membuat pagar, membuat jerat, meracun hingga mengaliri pagar dengan aliran listrik.

Namun upaya ini tidak pernah berhasil, konflik selalu muncul.

“Dulu pohon kakao habis dipanen monyet sebelum kami memanennya,” ujar Sartam terkekeh.

Setelah cukup lama berkonflik, Sartam menyadari bahwa lahan miliknya ini juga merupakan tempat para monyet mencari makan, sama sepertinya yang juga mengandalkan kakao sebagai sumber penghidupan.

Sabar merenunginya, lalu ia putuskan untuk berteman dengan satwa-satwa ini. Caranya sederhana, ia harus menyediakan kebun buah di sisi lain ladangnya yang brbatasan dengan hutan. Kebun ini ditanamani beragam buah yang disukai monyet.

“Ada lahan yang miring, kami hijaukan dengan tanaman buah, dirawat agar terus berbuah,” kata Sartam.

Ketekunan membudidayakan tanaman buah di lereng bukit ini membuahkan hasil. Buah-buah mulai banyak, dan kawanan monyet pun menikmatinya setiap saat.

Monyet ini betah di sini, buah berlimpah sepanjang hari. Monyet ini tidak lagi datang ke ladang lain yang ditamani Sartam atau petani lain.

Separuh dari luas ladang Sartam yang berbatasan dengan hutan kini "dihibahkan" kepada monyet dan satwa liar lainnya. Di ladang khusus satwa, Sartam merawat aneka tanaman buah. Ia tidak pernah memanennya. Semua tanaman ini diperuntukkan satwa liar yang datang dari hutan.

Atas usahanya tersebut, BirdLife International menjadikan Sartam sebagai salah satu pejuang lingkungan yang menerima penghargaan BirdLife Nature's Heroes 2019.

Penyerahan piagam penghargaan dilakukan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Pohuwato beberapa waktu lalu.

“Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Pohuwato juga memberikan pengharagaan kepada Sartam sebagai Inspirator Lingkungan atas inisiatifnya menerapkan pola pertanian agroforestri dan ramah lingkungan,” kata Citra Mentari, Communication and Resources mobilization officerBurung Indonesia.

Irfan Saleh, Kepala Badan Perencanaan Penelitian Pembangunan (Bapppeda) Kabupaten Pohuwato menyambut gembira apresiasi lembaga konservasi internasional terhadap upaya warganya. Irfan Saleh berharap upaya Sartam ini dapat menjadi inspirasi bagi warga Pohuwato lainnya dalam melestarikan lingkungan.

“Pak Sartam memberi teladan bagi kami, upaya ini harus didukung bersama agar konflik antara petani dan satwa di pinggir hutan dapat diakhir dengan cara yang baik,” ujar Irfan Saleh.

Upaya Sartam ini menjadi inspirasi bagi banyak petani lain di Indonesia. Hidup harmoni dengan satwa liar di tepi hutan adalah cara yang beradab untuk memuliakan kehidupan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co