GenPI.co - Boleh-boleh saja untuk berhubungan dengan pasangan yang sedang hamil.
Meski sedang hamil besar selama air ketuban belum pecah dan ketika dokter atau bidan telah memberikan lampu hijau.
Begitu ketuban pecah, penetrasi area kewanitaan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Berhubungan juga akan lebih aman jika kamu tidak memiliki plasenta rendah (plasenta previa) atau tidak pernah mengalami perdarahan.
Pada tahap akhir kehamilan, berhubungan memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Kamu bisa mencoba spooning, berbaring menyamping dengan pasangan masuk dari belakang.
Atau, kamu bisa berbaring telentang di tepi ranjang, dengan kedua kaki menyentuh lantai dan lutut menekuk.
Suami kemudian dapat berlutut atau berdiri di depan untuk melakukan permainan.
Penting bagi pria untuk klimaks di dalam jika ingin memicu kontraksi, meskipun tidak ada jaminan ini akan berhasil.
Jika kamu tidak bernafsu untuk berhubungan (dan wajar saja), kamu bisa meminta pasangan untuk melakukan pemanasan di area dada.
Jika kehamilan belum mencapai usia penuh (di bawah 39-40 minggu), berhubungan pada umumnya tidak akan menyebabkan persalinan prematur.
Namun, jika telah didiagnosis berisiko tinggi terhadap persalinan prematur, kamy harus bicarakan dengan dokter soal keamanan berhubungan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News