Imigran Haiti Dihalau dengan Tali Kekang Kuda, Gedung Putih Murka

22 September 2021 07:25

GenPI.co - Gedung Putih buka suara terhadap tindakan petugas perbatasan yang menghalau dan mengancam imigran Haiti dengan tali kekang kuda.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (20/9) mengkritik tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang tak pantas.

"Saya tidak berpikir siapa pun yang melihat rekaman itu akan menganggap (tindakan) itu bisa diterima atau pantas," kata Psaki kepada wartawan.

BACA JUGA:  Penduduk Palestina Kaget dan Tak Percaya, Ada juga yang Menangis

Psaki mengatakan itu usai melihat gambar dan video yang beredar luas di platform media sosial di mana petugas perbatasan di Del Rio, Texas,  melakukan tindakan intimidatif terhadap imigran Haiti yang berkemah di tempat itu.

“Saya tidak memiliki konteks penuh. Saya tidak dapat membayangkan konteks apa yang membuat hal itu sesuai. Mengerikan untuk ditonton," katanya.

BACA JUGA:  Taliban Terus Menindas, Warga Afghanistan Hidup dalam Ketakutan

Beberapa foto dan video menunjukkan petugas berkuda dengan topi koboi terlihat mencegah imigran Haiti yang menyeberangi sungai.

Padahal menurut saksi, mereka bolak-balik ke Ciudad Acuna, Mexico untuk membeli air dan makanan yang sulit mereka dapatkan di Del Rio.

BACA JUGA:  Ngeri! Migran Haiti Dihalau Petugas Berkuda, Cambuk di Udara

Beberapa netizen di media sosial berkomentar bahwa foto-foto itu mengingatkan lagi mengenai  ketidakadilan sejarah yang diderita kaum kulit hitam di AS.

Kepala Pengawas Perbatasan AS Raul Ortiz mengatakan insiden itu akan diselidiki untuk memastikan ada tidaknya tindakan "tak pantas" yang dilakukan penegak hukum.

Dia mengatakan para penjaga bertugas dalam lingkungan yang sulit dan berusaha memastikan keselamatan imigran sembari mencari para penyelundup.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas menyebut tali kekang panjang itu digunakan petugas berkuda untuk "mengendalikan kudanya".

AS sendiri telah didatangi ribuan pengungsi Haiti selama beberapa minggu terakhir. Mereka melarikan diri dari negaranya karena resesi ekonomi, kondisi politik yang memans plus bencana gempa bumi.

Para pengungsi tersebut ditempatkan di bawah jembatan layang Rio Grande di mana mereka membangun kemah di kawasan itu.

Kamp tersebut menjadi rumah darurat bagi 12.000 lebih imigran, meski Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan angkanya bisa mencapai 16.000 orang pada Sabtu.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co