Taliban Terus Menindas, Warga Afghanistan Hidup dalam Ketakutan

Taliban Terus Menindas, Warga Afghanistan Hidup dalam Ketakutan - GenPI.co
Anggota pasukan keamanan Taliban berjaga-jaga di pasar pertukaran uang di Kabul, Afghanistan, (4/9/2021). (Foto: Antara/Reuters/Stringer/pri.

GenPI.co - Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Taliban melakukan penindasan terhadap warga Afghanistan sejak mereka naik ke tampuk kekuasaan di negara itu bulan lalu.

Dalam briefing yang dirilis pada hari Selasa, Amnesty International, Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (FIDH) dan Organisasi Dunia Menentang Penyiksaan (OMCT) menuduh Taliban melakukan sejumlah pelanggaran di Afghanistan.

Beberapa di antaranya adalah pembatasan kebebasan pers, pembatasan perempuan dan pembunuhan yang ditargetkan terhadap warga sipil dan mantan pejabat pemerintah.

BACA JUGA:  Negara-negara Besar Dunia Mendesak , Iran Dipaksa Patuh

Pada konferensi pers dua hari setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan, Zabihullah Mujahid, wakil menteri informasi dan budaya Taliban, mengumumkan amnesti umum yang akan diterapkan di seluruh negeri.

Tetapi laporan 29 halaman kelompok HAM mengatakan bahwa Taliban hanya berusaha untuk menggambarkan diri sebagai kelompok yang direformasi yang mengakui kemiripan hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi.

BACA JUGA:  Korea Utara ikut Merasa Terusik, Ancaman pun Dilontarkan

Akan tetapi, pernyataan seperti itu hanya kedok untuk rezim mereka sebelumnya yang penuh dengan tindakan represif,” kata laporan itu. 

Mariam Ebram, Wartawan dan aktivis perempuan setuju dengan organisasi hak asasi manusia. Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Taliban gagal memenuhi pernyataan publiknya.

BACA JUGA:  Rudal Maut Korsel Meluncur dari Kapal Selam, Bikin Korut Gentar

Ketika Taliban mengambil alih bulan lalu, Mariam Ebram memimpin sekelompok wanita di kota barat Herat dalam sebuah protes di dekat kompleks gubernur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya