GenPI.co - Seksolog Zoya Amirin turut angkat suara mengenai Vaginismus yang bisa mengancam kenyamanan bahkan kesehatan bagi wanita. Utamanya saat hubungan ranjang dengan kekasih.
Vaginismus adalah gangguan berhubungan ranjang. Otot di sekitar area kewanitaan menjadi mengencang dengan sendirinya saat menuju puncak kenikmatan.
Bahkan, saat vaginismus sang pria tidak bisa memasukan anu dalam area kewanitaan.
"Hal ini bisa terjadi pada wanita, area kewanitaanya mengeras dan tidak terkendali," ujar Zoya kepada GenPI.co, Rabu (27/10).
Menurut Zoya, banyak faktor yang bisa mempengaruhi vaginismus pada wanita, sehingga penting untuk lebih waspada menjaga area kewanitaan.
Pasalnya, vaginismus bisa menyerang wanita tanpa memandang usia berapapun dan bila sudah terkena bisa berlangsung seumur hidup. Namun, beberapa diantaranya bersifat sementara.
"Terpaksa melakukan hubungan ranjang, kesulitan mencapai puncak kenikmatan, penurunan gairah berhubungan, hingga mengalami kejang otot menjadi gejala dari vaginismus," ungkap Zoya.
Dia menjelaskan, gejala ini tentu membuat wanita merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan. Bahkan dipaksakan juga cenderung sulit merasa puas.
"Dalam kasus ini, bila wanita sudah terlalu sering mengalami gejala yang ada sangat disarankan untuk konsultasi secara langsung, untuk mendapat penanganan secara tepat," tutur Zoya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News