GenPI.co - Tak jarang pasangan suami istri harus menunggu waktu sedikit lama untuk menantikan sang buah hati. Selain karena faktor hormon dan kesuburan, asupan makanan menjadi faktor penentu mendapatkan momongan.
Menurut Dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, spesialis kebidanan dan kandungan, untuk mempercepat terjadinya kehamilan bisa ditunjang dengan asupan makanan tertentu. Baik suami maupun istri memiliki kadar yang serupa.
Secara lebih detail, ia megatakan setidaknya ada 4 sumber makanan yang bisa mempercepat kehamilan. Apa saja?
1. Karbohidrat
Baik kualitas dan kuantitas dari karbohidrat berpengaruh terhadap metabolism karbohidrat, mempengaruhi sensitivitas insulin pada individu yang sehat.
Kurangi makanan yang mengandung indek glikemik tinggi (dapat dilihat pada tabel dibawah) karena berisiko untuk mengalami gangguan ovulasi. Konsumsi serat yang berlebih juga dapat menggangu ovulasi (konsumsi serat > 22g/ hari).
2. Protein
Konsumsi protein tidak mempengaruhi fungsi dari reproduksi. Selain itu, diperlukan juga untuk pembentukan sel sehingga diet protein yang seimbang dibutuhkan. Makanan yang mengandung protein seperti daging sapi, ikan, ayam, dan kacang – kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak jenuh yang berlebih dapat menggangu sel telur. Namun, konsumsi asam lemak tak jenuh terutama lemak tak jenuh ganda dapat memperbaiki proses pembentukan sel telur.
Konsumsi lemak trans juga harus dihindari karena berhubungan dengan resistensi insulin yang lebih tinggi dan dapat menggangu fungsi ovulasi.
Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti daging merah, susu dan produk susu yang berlemak tinggi dan makanan berminyak lainnya.
Makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti alpukat, olive oil, salmon dan kacang – kacangan seperti almon, walnut, hazelnut. Lemak trans biasanya dijumpai pada makana cepat saji seperti burger, kentang goring, ayam goreng, mentega.
4. Asam folat
Kadar asam folat yang rendah dihubungkan dengan pembelah sel yang kurang baik, peningkatan kadar stress oksidatif, dan kematian sel. Hal – hal tersebut dapat menggangu proses perkembangan sel telur.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News