2019, Kopassus Jadi Pasukan Elite ke-2 Paling Berbahaya di Dunia

08 Juli 2019 23:45

GenPI.co - Setiap negara pasti memiliki pasukan elite yang mempunyai kemampuan dan tugas khusus. Tak hanya satu, namun juga di beberapa lini, termasuk darat, laut, udara. Bicara soal prajurit khusus, tahukah kamu? Ternyata pada Juni 2019, Kopassus TNI menempati urutan nomor dua sebagai pasukan elit paling berbahaya di dunia!  

Baca juga :

Turis ini Kecewa Lantaran Pura Lempuyangan Tak Seperti di Foto

HUT Kemerdakaan AS, Trump Unjuk Kekuatan Gelar Parade Militer 

Sutopo Dimakamkan di Boyolali ala Militer 

Mengintip Kekuatan Militer Indonesia Yang Berada Di Peringkat 15 Dunia 

Berdasarkan versi polling yang dilakukan secara Internasional melalui Global Fire Power dan Top Tens. Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat ini memang tersohor lantaran sejak 2004 selalu mendapat posisi 10 besar sebagai tentara elit paling berbahaya di dunia. Kemampuan mereka bahkan bisa mengacak-acak prajurit terlatih dari negara lain. Meski demikian, posisi keseluruhan militer Indonesia berada di peringkat ke 17, turun 2 peringkat dari tahun lalu.

Kemampuan Kopassus sudah menggema di zaman konfrontasi Indonesia dan Malaysia. Dilansir dari Intisari, rentang 1961-1966, meletus gesekan dengan Negeri Jiran yang ditasbihkan lewat kumandang gempuran Presiden RI pertama IR Soekarno bernama Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Soekarno mengutus tentara Baret Merah ke hutan Borneo, menghadapi SAS, pasukan elite yang amat dibanggakan oleh Inggris sebab Malaysia negara persemakmuran Negeri Tiga Singa itu. 

Kelihaian Kopassus ternyata bisa memukul SAS mundur bahkan berhasil menewaskan 3 prajurit SAS yang akhirnya digunakan Soekarno untuk propaganda. Melihat tentara terlatihnya gugur, akhirnya Inggris mengambil kebijakan militer di perbatasan Indonesia-Malaysia dan memerintahkan pasukan tersisa untuk balik arah. Peristiwa itu bisa jadi tak akan pernah dilupakan oleh semua pemerhati militer di dunia dan tetap memperhitungkan korps Baret Merah sebagai tentara elite yang cukup berbahaya hingga saat ini.


Tonton lagi :





Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co