Legenda Ora, Cikal Bakal Kedekatan Masyarakat dan Komodo

23 Juli 2019 09:19

GenPI.co - Komodo merupakan hewan endemik yang hanya bisa ditemui di 4 pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur yaitu di Pulau Gili Motang, Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Meskipun merupakan hewan yang buas dan mematikan, komodo dikenal memiliki kedekatan dengan masyarakat, berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya penduduk setempat.

Cerita rakyat yang dipercaya menjadi bukti keterikatan masyarakat Pulau Komodo dengan komodo adalah legenda Ora, terdapat dalam tulisan Hilly C. Djohani-Lapian. Tulisan tersebut mengacu pada cerita dari Isaka Mansur, seorang penduduk Pulau Komodo.

Legenda tersebut berawal dari kisah seorang putri bernama Putri Naga yang tinggal di Pulau Komodo. Sang putri menikah dengan seorang pemuda yang dipanggil Moja dan dikaruniai dua bayi laki-laki kembar. Meski demikian, salah satu bayi itu bukan merupakan bayi manusia, melainkan bayi kadal.

Bayi laki-laki Putri Naga dinamakan Si Gerong dan dibesarkan di kalangan manusia. Sementara, bayi kadal diberi nama Ora dan dilepaskan di hutan.Seiring dengan berjalannya waktu, Si Gerong menjadi seorang pemuda yang gagah dan tangkas. Si Gerong yang gemar berburu, suatu saat berjumpa dengan Ora yang berwujud kadal raksasa di tengah hutan.

Baca juga:

Wacana Penutupan Pulau Komodo Dibahas Media Inggris BBC

Pengamat: Relokasi Penduduk Asli Pulau Komodo Melanggar HAM 

TN Komodo Akan Ditutup, Ini Alasannya  

Melihat kadal raksasa tersebut, Gerong langsung mengejarnya dan hendak membunuhnya dengan tombak. Tiba-tiba, Putri Naga muncul dan mencegah Gerong membunuh kadal raksasa tersebut. Putri Naga pun menjelaskan bahwakadal raksasa tersebut merupakan komodo, saudara kembar Gerong.

Berdasarkan legenda tersebut, masyarakat yang mendiami pulau Komodo  memperlakukan hewan itu dengan baik dan hidup berdampingan hingga saat ini. Hal itulah yang menjadi kepercayaan masyarakat setempat, bahwa manusia dan komodo merupakan saudara yang memiliki keterikatan batin yang erat dan hidup berdampingan.

Masyarakat Pulau Komodo mempercayai pada  terdapat dua jenis komodo berdasarkan jumlah jari kaki. Berdasarkan kepercayaan mereka, ada komodo berjari 5 yang merupakan komodo sejati yang ganas. Sedangkan komodo Ora (versi legenda Ora) berjari empat.

Kisah putri Naga dan legenda Ora menjadi cerita rakyat yang diwariskan secara turun-turun oleh masyarakat Pulau Komodo. Legenda tersebut juga pernah dipentaskan dalam acara Komodo Sail pada tahun 2013 silam.

Hingga saat ini, komodo terlihat jinak dan sudah terbiasa hidup berdampingan dengan manusia di Pulau Komodo. Ada nilai hubungan dan kepercayaan yang kuat antara manusia dan komodo di sana.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co