Influencer David Wijaya Bangun Kesehatan Dengan Bijak Obat

28 Januari 2022 19:50

GenPI.co - Seorang influencer lulusan Apoteker Institut Teknologi Bandung (ITB), David Wijaya, berupaya membangkitkan peran farmasis di tengah masyarakat. 

Soalnya, menurut David Wijaya, peran apoteker kerap diabaikan dibandingkan dengan tenaga kesehatan lain selayaknya dokter atau perawat. 

Begitu juga dalam masa pandemi ini, apoteker juga turut berjibaku dalam penanggulangan Covid-19, terutama dalam penggunaan obat.

BACA JUGA:  Anwar Abbas Beber Penyebab Paham Radikal Marak

Di tahun 2020 menggagas platform BijakObat, layanan konsultasi gratis kepada farmasis mengenai obat melalui media sosial Instagram. 

Sebelumny dikenal sebagai influencer,David menggagas organisasi Youth Ranger Indonesia, organisasi yang bergerak di bidang pengembangan potensi pemuda.

BACA JUGA:  Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Bisa Bikin Repot Jokowi

David Wijaya mengaku, mulai tertarik mendirikan Youth Ranger Indonesia maupun Bijak Obat, yaitu karena latar belakangnya sebagai penerima beasiswa di ITB. 

Dia juga sudah aktif berorganisasi sejak masa kuliah hingga akhirnya David pun tergugah ingin berkontribusi untuk Negara membuat kedua platform tersebut.

BACA JUGA:  Bos Indodax Kasih Bocoran Aset Kripto yang Bisa Cuan, Mantap

"saya melihat banyak masyarakat mau konsultasi masih ragu atau takut, mau telemedicine juga belum bisa, sulit menjangkau, maka dipermudah lewat DM Instagram saja,” kata David kepada awak media, Jumat (28/1).

Melalui akun Instagram @bijakobat.id, dia memberikan edukasi seputar obat, konseling seputar penyakit, termasuk Covid-19.

Hingga kini terkerah 30 orang di balik akun tersebut, terdiri dari apoteker dan nonapoteker.

Hal menarik pun dia ungkapkan selama menjadi apoteker, sehingga menilai layanan ini akan sangat dibutuhkan.

“Saya menemukan ada pasien yang tidak meminum obat secara rutin, dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain. hanya ke saya dia ungkapkan, luar biasa sekali rasanya,” tandasnya.

Menurut David Wijaya, apoteker juga berperan penting dalam meracik obat terapi Covid-19, dan menghadapi situasi akibat permintaan yang tinggi, sampai ulah para penimbun.

”Tapi di lapangan kadang dianggap belum setara tenaga kesehatan lain. Karena itu saya buat Bijak Obat juga untuk ‘menampar’ para farmasis agar lebih berinteraksi dengan masyarakat, Pokoknya kalau Ingat Obat, Ingat Apoteker,” pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co