Trotoar Jakarta Terus Dibenahi, Lala: Kalau Bisa Seperti Jepang!

GenPI.co— Pemprov DKI Jakarta menerima penghargaan kedua dalam ajang Sustainable Transport Award 2020 di Brasil, atas keberhasilan dalam pengembangan transportasi massal dan trotoar yang dinilai nyaman bagi pejalan kaki.

Namun sebenarnya bagaimana pendapat warga Jakarta atas pengembangan transportasi Jakarta, terutama fasilitas bagi pejalan kaki. 

Baca juga:

Seperti Ini Tampilan Trotoar yang Memanjakan Pejalan Kaki

Trotoar Buat Pejalan Kaki di Siang Hari, Ruang Publik Malam Hari

Lala memimpikan trotoar di Jakarta terus diperbaiki dan berharap penampilan trotoar di DKI seperti Jepang yang rapi dan dipasangi lampu tanda bagi pejalan kaki.

Menurut Juju dan Istiqomah, trotoar di Jakarta sudah bagus dan aman. Komentar yang  yang sama juga diberikan oleh Yohanes, menurutnya jalan kaki yang enak adalah di trotoar Sudirman dan Thamrin, karena di kedua tempat itu tidak ada pedagang kaki lima.

Yohanes menambahkan sementara di sejumlah tempat trotoar dengan lebar terbatas juga harus berbagi dengan keperluan lain, misalnya tempat berdirinya tiang jembatan penyeberangan orang menuju terminal TransJakarta.

Ia berharap trotoar diperlebar. Trotoar yang lebar akan mengundang pejalan kaki, seperti yang terjadi pada trotoar jalan Wahid Hasyim. Sementara Delima mengeluhkan kendaraan roda dua motor yang sering naik ke atas trotoar.

Hal lainnya disampaikan oleh Namira yang setiap pulang sekolah berjalan kaki untuk menumpang TransJakarta. Warga Jakatta Timur ini mengeluhkan trotoar yang tidak nyaman di wilayah pinggiran Jakarta. 

Menurutnya, trotoar di penggiran Jakarta masih sempit, tidak seperti trotoar di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. 

Trotoar Jakarta memang belum usai pengembangannya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai regulator transportasi Jakarta memiliki rencana pengembangan yang terkait dengan pedestrian. 

Saran dari warga Jakarta mungkin akan menjadi masukan yang membantu mereka. Seperti Istiqomah yang menyarankan agar trotoar sama lebarnya dengan jalan. 
Sementara Namira menyarankan agar trotoar dilengkapi tong sampah, tempat duduk, dan pepohonan.