GenPI.co - Setiap orang tua tentu ingin menjaga anaknya. Namun tanpa sadar, ayah dan ibu menerapkan helicopter parenting.
Pengertian dari Cambridge Dictionary, helicopter parents adalah orang tua yang sangat mengontrol dan ikut campur kehidupan anak.
Saking terlalu ikut campur, orang tua dengan pola asuh ini seolah seperti helikopter yang terus berputar di atas untuk memantau setiap gerak gerik anaknya.
Istilah helicopter parenting pertama kali hadir pada 1969 dalam buku berjudul “Between Parent & Teenager”. Pada buku tersebut, remaja mengibaratkan ibunya memantau seperti helikopter.
Pola asuh helikopter cenderung menentukan anak seharusnya bertindak sampai terlalu melindungi anak dari kesulitan atau kegagalan.
Orang tua bisa tanpa sadar melakukan pola asuh ini karena memiliki niat baik, yakni ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan tidak ingin ia merasakan kegagalan.
Akan tetapi, pola asuh helicopter parenting cenderung ikut campur ke dalam berbagai urusan yang anak hadapi.
Padahal, si kecil mungkin sudah bisa melakukan dan menyelesaikannya sendiri.
Beberapa contoh dari pola asuh helikopter yang orang tua lakukan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan jurusan pendidikan anak walau ia tidak menyukainya.
2. Saat nilai anak buruk, orangtua menghubungi guru atau dosen untuk protes.
3. Ikut campur jika ada permasalahan dengan teman atau pekerjaan.
“Pola asuh helikopter tidak sesuai dengan tujuan utama pola asuh untuk menjadikan anak mampu menyelesaikan berbagai tugas orang dewasa,” jelas pakar psikologi, Michael Ungar mengutip dari Psychology Today.
Ungar juga berpendapat, melatih anak untuk mengambil keputusan sendiri jauh lebih penting daripada membiarkan bergantung kepada orang tua untuk menyelesaikan masalahnya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News