GenPI.co - Psikolog Klinis Nanda Rossalia menilai media sosial bagaikan pedang bermata dua. Namun, apa benar media sosial sama sekali tak punya dampak positif bagi remaja?
Nanda mengatakan media sosial bisa berdampak positif maupun negatif.
Dari sisi negatif, media sosial dapat menganggu keberfungsian manusia sebagai makhluk hidup dan sosial.
Menurut Nanda, salah satu kondisi yang dianggap memprihatinkan dalam hal ini ialah membuat renggangnya hubungan.
"Susah dibuat batasan. Sering cek status. Susah lepas dari media sosial, sehingga kewajiban lain terabaikan," tutur Nanda, dilansir dari Antara, Minggu (15/5).
Meskipun begitu, Nanda mengatakan media sosial juga memberikan dampak positif bagi remaja, yaitu memungkinkan mereka berinteraksi sosial.
“Dia dapat intimacy, bukan hanya di hubungan romantis tetapi di semua aspek hubungan siapapun misalnya dengan kolega, orang tua, keluarga besar,” ungkapnya.
Bila mengambil contoh Instagram, media sosial itu bisa menjadi sarana mengekspresikan diri dan emosi para penggunanya.
Hanya saja, Nanda mempertanyakan apakah emosi yang disalurkan itu sudah benar.
Menurut Nanda, jika seseorang bisa memanfatkan media sosial secara bijak, dia dapat mengendalikan diri dengan produktif dan positif.
Hal itu juga akan menumbuhkan kepercayaan yang akan sangat berperan dalam kualitas hubungan sosial individu.
"Namun, ini juga bisa berlaku sebaliknya. Trust itu terkikis karena media sosial. Ini menjadi isunya remaja," katanya.
Psikolog yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu mengungkapkan sekitar 90 persen remaja menggunakan internet secara reguler.
Lalu, 70 persen di antaranya pengguna aktif media sosial dan memiliki setidaknya satu profil di media sosial.
Sementara khusus untuk Instagram, survei yang dilakukan NapoleonCat tahun 2020 menunjukkan, pengguna aktif di Indonesia mencapai 62.470.000. sebanyak 50 persennya perempuan berusia 18-24 tahun.
"Mungkin remaja banyak menggunakan itu untuk berinteraksi. Mau disalahin enggak bisa juga karena kondisi kita dua tahun terakhir seperti ini. Namun, kita tetap harus mengajak mereka mengeksplorasi hubungan sosialnya," ungkapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News