GenPI.co - Indonesia dikenal dengan pemelihara hewan kucing terbesar di dunia. Namun, nyatanya masih ada beberapa orang memiliki ketakutan atau fobia pada kucing atau bisa disebut ailurofobia.
Fobia terhadap kucing bisa terjadi karena adanya traumatis, seperti pernah mengalami serangan atau pengalaman negatif lainnya yang bersifat psikologis.
Dokter Hewan Kurnia Suanda mengatakan, rasa takut ini bisa berkembang seiring bertambahnya usia antara anak-anak berusia 7-11 tahun.
Meski demikian, rasa takut ini sebenarnya bisa saja terbentuk pada usia berapapun.
"Ada beberapa gejala fobia kucing yang mungkin muncul pada seseorang, mulai dari ketakutan dan kecemasan yang muncul pada saat berada di dekat atau memikirkan kucing," jelas Kurnia dalam acara press conference 'Cara tepat merawat dan menjaga kesehatan dan kebersihan anabul di musim panas', Senin (23/5).
Dia menjelaskan, bahwa rasa takut itu bisa meningkat ketika melihat kucing berada di dekatnya.
Seseorang yang takut akan kucing berlebih bisa mengalami reaksi fisik, seperti berkeringat, sesak nafas, pusing hingga detak jantung menjadi lebih cepat.
"Rasa takut berlebih terhadap kucing tentu bisa berkurang dengan melakukan terapi," katanya.
Terapi yang dimaksud bukan berarti harus dipaksa berhadapan dengan kucing, melainkan mendengar cerita baik dulu tentang hewan itu.
"Sama seperti rasa takut lainnya, melakukan terapi harus secara bertahap tidak ada yang instan," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News