Mendaki Gunung Saat Haid, Perempuan Wajib Catat Kiat Penting Ini

02 Juli 2022 20:40

GenPI.co - Pecinta alam, Indryani Sukma Ratna Juwita mengungkapkan, waktu datang bulan yang tak bisa diprediksi membuat pendaki perempuan merasa cemas dan cukup terganggu.

Menurutnya, tidak ada larangan khusus untuk mendaki ketika haid. Namun, untuk beberapa perempuan mungkin akan merasa sakit atau lebih cepat lelah. 

"Mengenali respon tubuh menjadi salah satu yang harus diperhatikan ketika mendaki gunung saat haid," kata Indry kepada GenPI.co, Sabtu (2/7).

BACA JUGA:  Mendaki Gunung Bareng Teman Pemalas, Jantungku Deg Deg Ser

Menurutnya, respon tubuh setiap perempuan ketika haid berbeda-beda, mulai dari kram perut, lemas, sakit pinggang, pusing, dan masih banyak lagi.

"Ketika beberapa hal tersebut mulai terasa, penting untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan, jangan memaksakan diri, karena bisa pingsan," tuturnya. 

BACA JUGA:  Putri Handayani Bawa Rendang Saat Mendaki Gunung di Alaska

Selanjutnya, lanjut Indry, penting untuk membawa stok pembalut yang cukup dan siapkan perlengkapan khusus untuk masa haid.

"Jika peralatan dirasa sudah cukup, tidak ada salahnya mempersiapkan obat pereda nyeri dan vitamin penambah darah, agar kondisi ketika pendakian tidak terlalu parah," imbuhnya. 

BACA JUGA:  Ini Tips Mendaki Gunung Bagi Perempuan Berhijab, Wajib Tahu!

Indry menegaskan, penting untuk tidak buang air kecil sembarangan khususnya saat haid dan ganti pembalut sesering mungkin.

"Dalam kondisi normal, beberapa pendaki cenderung buang air kecil sembarangan. Namun, ketika masa haid jangan lakukan ini," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, ketika kondisi mendesak dan tidak ada toilet terdekat, gali tanah dan buanglah air kecil.

Kemudian timbun kembali menggunakan tanah untuk menyamakan aroma darah haid bersama air seni.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co