Awas! Cinta Buta Bisa Membuatmu Tak Sadar Diri, Ini Tandanya

02 Oktober 2022 11:00

GenPI.co - Tak dimungkiri, tidak sedikit orang yang rela melakukan segalanya bagi pasangannya alias cinta buta. Hal itu ternyata bisa menutup mata dari sikap buruk pasangan.

Istilah zaman now, cinta yang kadang tidak ada logika ini disebut sebagai cinta buta atau budak cinta (bucin).

Artinya Genpiple merasa sangat mencintai pasangan sampai rela melakukan apa saja demi dirinya, tanpa memedulikan diri sendiri.

BACA JUGA:  5 Tips Menghindari Perceraian Rumah Tangga, Jangan Sampai Salah

Anehnya, Genpiple bahkan bisa sampai tanpa sadar cenderung menolak kenyataan bahwa pasangan memiliki sifat, sikap, karakter, atau kebiasaan yang biasanya dilihat sebagai kekurangan (buruk).

Menurut sebuah penelitian dari University College of London yang dimuat di jurnal Neuro Image tahun 2004 menduga penyebabnya ternyata dari cara otak mengartikan cinta atau kasih sayang.

BACA JUGA:  5 Tanda Pasanganmu Selingkuh, Coba Lihat Bukti ini

Saat seseorang memiliki perasaan cinta, maka secara umum merangsang bagian otak yang bernama amygdala dan nucleus accumbens untuk memunculkan rasa kepuasan batin dan sensasi euforia.

Euforia itu sendiri adalah perasaan gembira yang berlebihan.

BACA JUGA:  7 Alasan Pasanganmu Selingkuh, Nomor 3 Bikin Kaget

Sementara itu, otak mengartikan cinta pada pasangan sama seperti cinta ibu pada anak.

Penelitian itu menyimpulkan perasaan cinta merangsang otak membangun ikatan emosional yang kuat antar dua manusia dengan meningkatkan rasa gembira dan bahagia.

Namun, perasan cinta akan menonaktifkan bagian otak yang digunakan untuk menalar logika, menimbang risiko dan keburukan, serta memunculkan emosi negatif.

Uniknya, peneliti menemukan bahwa otak mengartikan cinta romantis antara dua insan sama dengan cinta naluriah dan ikatan emosional antara ibu dan anak.

Oleh sebab itu, efek cinta buta dengan cinta antara ibu dan anak sekilas bisa tampak sama. Sama-sama membuat seseorang jadi susah melihat kekurangan atau keburukan orang yang dicintai.

Kesimpulannya, memang cinta membuat seseorang kadang tidak bisa berlogika.

Selain itu, rangsangan cinta membuat salah satu bagian otak menghasilkan rasa bahagia yang berlebihan, bagian otak yang bertanggung jawab terhadap proses nalar dan realita justru dilemahkan atau "dimatikan".

Hasilnya, cinta akan membutakan seseorang dari segala perilaku, kesalahan, dan keburukan pasanganmu.

Buruknya, respons bias ini juga cenderung membuat seseorang yang jatuh cinta selalu menutupi kekurangan pasangan sehingga hubungan jadi tidak sehat lagi.

Parahnya, saat pasangan menunjukkan sifat-sifat abusif atau kekerasan. Cinta buta sering menyamarkan hal yang negatif menjadi positif, sehingga nantinya kamu akan sulit untuk keluar dari khayalan yang telah terbangun tentang pasanganmu.

Oleh sebab itu, hal inilah yang kadang harus dilatih pada diri sendiri. Meski cinta, kamu tetap harus bisa melihat kekurangan dan kebenaran yang sesungguhnya pada diri pasangan atau orang lain. (HelloSehat/GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co