Lewat Koleksi Baur, Sejauh Mata Memandang Kenalkan Konsep Slow Fashion

26 Oktober 2022 16:45

GenPI.co - Jenama fashion Sejauh Mata Memandang (SMM) menghadirkan koleksi terbarunya yang bertajuk “Baur” di pekan mode terbesar di Indonesia, Jakarta Fashion Week 2023, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Oktober 2022.

Menariknya, koleksi kali ini mengusung konsep slow fashion dan skema bisnis sirkularitas, di mana SMM berupaya memberi nafas baru bagi berbagai bahan tekstil yang sudah tidak terpakai.

Berbagai bahan tidak terpakai tersebut antara lain seperti: kain perca sisa produksi Sejauh, kain stok mati (deadstock), kain sisa dari berbagai pameran sebelumnya, serta kain hasil daur ulang dari pakaian tidak layak pakai (limbah tekstil pasca produksi).

BACA JUGA:  Kolaborasi JFW dan WIR Group Sajikan Fashion Show Metaverse

Kumpulan kain-kain tersebut kemudian diolah, digabungkan dengan benang baru, dan dipadupadankan dengan kain baru sehingga kembali menjadi pakaian baru.

“Saya percaya setiap individu punya kontribusi dan peran penting dalam menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan alam sebagai hal serius yang kita hadapi saat ini,” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang dalam keterangannya.

BACA JUGA:  Bakal Mejeng di JFW 2023, Yuk Menilik Perjalanan Tren Modest Fashion

Limbah tekstil pasca produksi didapat dari program Daur Ulang Sejauh yang bekerja sama dengan Ecotouch, serta didukung para Sahabat Sejauh yang mengirimkan pakaian tidak layak pakai milik mereka.

Bahan-bahan tersebut kemudian didaur ulang melalui berbagai tahapan proses, mulai dari pemilahan bahan, pencopotan kancing dan resleting, pemotongan, pencacahan, dan proses-proses lainnya sampai akhirnya kembali menjadi benang.

BACA JUGA:  Jakarta Muslim Fashion Week 2023 Tampilkan 1.000 Koleksi 144 Desainer dan Brand

Benang hasil daur ulang tersebut kemudian dipadukan dengan benang katun baru sebagai penguat dan ditenun kembali menjadi kain.

Proses produksi “Baur” dilakukan di beberapa kota, seperti di Jakarta dan Bandung untuk proses daur ulang, serta di Pekalongan untuk proses penenunan kain.

Semua proses produksi dikerjakan dengan menggunakan teknologi yang bertanggungjawab serta melibatkan berbagai komunitas sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.

Melalui koleksi ‘Baur’, kami memperpanjang siklus hidup pakaian dan limbah tekstil pasca produksi sehingga tidak menjadi sampah abadi.

“Kami menyadari bahwa kenyataannya tidak ada produk yang bisa seutuhnya lestari, namun kami terus berupaya untuk lebih bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang kami lakukan dalam berkarya,” papar Chitra.

Terdapat 29 look dari koleksi “Baur” yang ditampilkan pada gelaran ini, terdiri dari berbagai baju atasan, kebaya, kain, dan masih banyak lagi yang bernuansa warna putih dan keabuan dengan detail motif khas Sejauh.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co