GenPI.co – Banyak sekali hal menarik seputar aksi demonstrasi mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP pada Selasa (24/9). Salah satunya poster-poster yang jadi wadah bagi pedemo untuk menulis tuntutan mereka.
Poster-poster tersebut rupanya banyak salah dalam hal ejaan. Kesalahan umumnya adalah ketidakpahaman mengenai perbedaan cara menulis imbuhan dan keterangan tempat, keadaan, dan sebagainya. Hal ini pun disoroti oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan melalui akun Instagram-nya, @kemdikbud.ri.
Baca juga:
Media Dilarang Ambil Gambar Saat Aparat Tangkap Perusuh
Lontaran Gas Air Mata Bikin Massa di Gatot Subroto Kocar-kacir
"#SahabatDikbud sudah melihat poster-poster dari mahasiswa saat aksi unjuk rasa kemarin? Kreatif-kreatif, bukan?" tulis @kemdikbud.ri, dalam unggahannya Rabu (25/9).
Foto-foto poster pedemo yaang tersebar luas di jagat maya pun diunggah kembali oleh Kementerian itu. Kemudian, disertai tambahan mengenai bagaimana tulisan seharusnya.
"Nah, Kemendikbud mengajak #SahabatDikbud untuk melihat kreativitas mahasiswa dalam karya posternya itu, dan memperbaiki kesalahan penulisan bahasa Indonesia. Apakah #SahabatDikbud menemukan poster kreatif lain untuk media pembelajaran bahasa Indonesia?" lanjut @kemdikbud.ri.
Berikut foto-foto tersebut yang GenPI.co ambil dari Instagram @kemdikbud.ri
"Di-" pada kata di atas adalah keterangan tempat, jadi seharusnya dipisah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata itu sudah dibakukan menjadi introver. Jadi menurut Kemendikbud, pedemo itu keliru dalam hal menuliskannya.
Ini juga sama dengan poin pertama. Ejaan yang benar seharusnya dipisah karena merupakan keterangan tempat, bukan imbuhan.
Poster ini kreatif, sayang eksekusinya tak maksimal lantaran ejaan yang salah.
Entah ingin menghemat tempat, atau mungkin karena memang tak tahu ejaan yang sebenarnya.
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News