GenPI.co - Seperti diketahui, mencuci wajah dengan benar secara rutin merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit wajah.
Namun, menurut pakar Dermatologi, ternyata ada 7 mitos yang kini masih menghantui banyak orang terkait perawatan kulit wajah itu seperti dikutip dari Insider, Jumat (6/1/2023):
Menurut dokter kulit yang berbasis di New York City Hadley King, bahwa seseorang perlu mencuci muka dua kali sehari atau tidak tergantung pada jenis kulit mereka.
Pasalnya, jenis kulit kering atau sensitif boleh dibersihkan sekali di malam hari, tetapi kulit berminyak mungkin harus dibersihkan setidaknya dua kali sehari.
Menggosok dengan waslap atau alat mekanis konon tidak akan menghilangkan minyak atau polimer rias pada permukaan kulit.
"Seiring waktu, kulit Anda merespons pengelupasan mekanis yang agresif dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyebabkan penyumbatan," kata dokter kulit Shasa Hu.
Menurut dokter kulit itu, bahwa penggosok mekanis bahkan dapat menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit.
Oleh Sebab itu, Shasa Hu merekomendasikan orang-orang menggunakan kain yang lembut atau pembersih pengelupas yang lembut.
Menurut dokter kulit Shasa Hu, meskipun beberapa orang berpikir mencuci muka tidak boleh menjadi bagian dari rutinitas mandi, tetapi ini bisa menjadi hal yang baik selama mereka berhati-hati.
"Saat Anda mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari pancuran mendorong pengelupasan kulit yang lebih dalam dan membuka pori-pori yang tersumbat," jelas Shasa Hu.
Menurut Hadley King, meskipun menjaga kebersihan kulit membantu mencegah jerawat, ada faktor lain seperti genetika dan hormon yang dapat menyebabkan jerawat.
"Jika Anda memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat, maka pori-pori Anda mungkin lebih tersumbat dan berjerawat karena tidak mencuci muka secara teratur," jelas Hadley King.
Namun, kata Hadley King, jika kulit tidak terlalu berminyak atau berjerawat, tidak mencuci muka setiap hari tidak akan membuat seseorang berjerawat.
Menurut dokter kulit di New York City Rachel Nazarian, bahwa sabun batangan biasa dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.
Menurut Rachel Nazarian, sabun ini akan menghilangkan minyak alami, mengganggu pH kulit dan merusak penghalang kulit.
Rachel Nazarian pun menyarankan, sebaiknya basuh kulit dengan pembersih lembut dan bebas pewangi yang menawarkan pembersihan mendalam dan sesuai dengan keunikan kulit masing-masing.
Menurut dokter kulit Shasa Hu, beberapa orang percaya pembersih dapat menghilangkan riasan dan membersihkan kulit dalam satu gerakan.
"Riasan memiliki pigmen, pengawet, mineral, dan logam yang seringkali dapat menyumbat pori-pori Anda. Jika dibiarkan terlalu lama akan mencegah penetrasi produk perawatan kulit Anda," jelasnya.
Oleh sebab itu, Shasa Hu menekankan sangat penting untuk menghapus riasan sebagai langkah pertama sebelum mencuci wajah dalam rutinitas malam hari seseorang.
Dokter kulit di New York City Rachel Nazarian menyebutkan, produk pembersih menghilangkan sebagian besar bakteri, kotoran, dan minyak, tetapi juga meninggalkan jejak residu.
Hal ini berpotensi menyebabkan jerawat dan kelenjar yang terinfeksi, terutama di sekitar kelopak mata dan bulu mata.
Menurut Rachel Nazarian, bahwa pembersihan wajah yang tepat membutuhkan bilasan berbahan dasar air untuk benar-benar bersih. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News