GenPI.co - Seiring waktu, kamu dan pasangan dapat memilih meninggalkan kebiasaan yang membahayakan hubungan.
Jika kamu langsung mengambil kesimpulan tentang seberapa besar perhatian pasangan, justru bisa menjadi bumerang.
Pasangan bukanlah sosok yang bisa membaca pikiran dan akan ada saatnya dia tidak setuju.
Berikut tiga hal yang perlu kamu lupakan dalam hubungan romantis untuk hubungan yang bahagia.
Dalam hubungan apa pun, mengharapkan pasangan untuk menghormati dan menghargai kamu adalah hal yang normal.
Namun, terkadang, ketika permintaan tidak segera dipenuhi, orang langsung menyimpulkan bahwa pasangan tidak memedulikannya.
Itu adalah kesalahpahaman yang perlu dihilangkan jika kamu ingin meningkatkan kesehatan hubungan dengan pasangan.
Wajar bagi pasangan yang sudah lama bersama untuk berpikir pasangan tahu apa yang dipikirkan atau dirasakan satu sama lain pada saat tertentu.
Tapi, ketika kamu membuat asumsi tentang apa yang terjadi di kepala orang lain tanpa benar-benar bertanya kepadanya, kamu berisiko menciptakan lebih banyak kesalahpamahan daripada pengertian.
Harapan ini memberikan beban yang tidak semestinya pada orang yang kamu harapkan darinya dan membuat hubungan bisa gagal.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan perasaan defensif, kebencian, dan pada akhirnya, kepahitan.
Kita sering berasumsi bahwa jika dua orang ditakdirkan untuk bersama, mereka secara otomatis harus memahami satu sama lain pada tingkat yang dalam dan tidak boleh berselisih.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perbedaan pendapat tidak hanya perlu dilihat negatif.
Sebaliknya, itu merupakan tanda keintiman dan keramahan yang membangun hubungan.
Meskipun benar bahwa kecocokan itu penting dalam setiap hubungan, perbedaan pendapat juga merupakan bagian dari kemitraan yang sehat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News