GenPI.co - Terapis Wicara Bangkit Pratama mengungkapkan kurang bermain memiliki risiko perkembangan bahasa anak terhambat.
Bangkit mengatakan pada saat bermain sebenarnya anak juga sambil belajar. Mereka juga akan lebih enjoy dalam menikmati prosesnya.
“Kurang bermain dan berinteraksi itu bisa menyebabkan perkmbangan bahasa anak terhambat,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (27/4).
Menurut Bangkit, permainan merupakan landasan dalam perkembangan bahasa anak. Orang tua pun harus aktif mengajak si kecil berinteraksi.
Jenis permainan yang bisa dilakukan pun cukup banyak. Misalnya dengan bermain tebak-tebakan bentu benda di sekitar, dokter-dokteran maupun permainan umum seperti cilukba.
“Usia di bawah tiga tahun itu duduk satu jam tidak bagus. Ajak lari sambil bersuara,” tuturnya.
Ketika permainan dilakukan sambil duduk pun bisa. Namun orang tua harus mengawasi supaya tidak sampai satu jam.
Bangkit mengatakan permainan sambil duduk bisa berupa mainan model binatang. Orang tua bisa pura-pura memberi makan atau menirukan suara.
Dia juga memberikan saran kepada orang tua supaya memperhatikan perkembangan anaknya pada buku merah muda dari Posyandu.
“Orang tua yang memberikan tanggung jawab bayi ke pengasuh biasanya lupa (pentingnya bermain),” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News