GenPI.co - Pakar menyatakan perlunya terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang punya alergi minimal sampai usia sembilan tahun.
Psikolog anak dan parenting coach Irma Gustiana mengatakan anak-anak dengan ABK biasanya memiliki alergi.
“Tubuhnya sangat sensitif. Jadi perlu pengawasan terus sampai mereka bisa bertoleransi,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (18/5).
Irma juga menyarankan supaya para orang tua tetap menyekolahkan anak di sekolah yang sesuai. Kemudian memenuhi nutrisi serta mengelola emosi yang dihadapi si kecil.
Irma menganjurkan supaya orang tua menjaga anak dari paparan yang bisa memicu alergi. Terutama jika reaksi yang ditimbulkan cukup berat.
Salah satu cara yang tidak menunjukkan pemicu alergi di hadapan anak.
“Jangan sampai melihat makanan yang memicu alergi, misal cokelat. Karena ketika sudah melihatnya, pasti muncul keinginan,” tutur lulusan Universitas Indonesia itu.
Ketika keinginannya tidak dipenuhi orang tua, maka bisa muncul perilaku yang negatif. Semisal saja emosinya yang tak stabil, tantrum dan lainnya.
Irma mengatakan ketika anak sudah bersekolah maka bisa berpotensi melihat makanan pemicu alerginya dari teman.
“Namun biasanya ketika sudah sekolah, tumbuh kembangnya sudah berkembang. Biasakan juga anak membawa bekal ke sekolah,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News