GenPI.co - Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Rawat Intensif Anak IDAI Dr dr Ririe Fachrina Malisie membagikan beberapa langkah pertolongan pertama pada korban tenggelam.
Ririe mengatakan sesorang tidak boleh panik ketika berupaya mengevakuasi seseorang yang sedang tenggelam.
Penolong bisa meraih tangan atau tubuhnya memakai tangan maupun alat yang mudah mengapung jika posisi korban mudah dijangkau.
Namun ketika di laur jangkauan, penolong bisa memakai perahu atau berenang untuk mendekati posisi korban.
“Penolong harus punya kemampuan berenang dan penyelamatan yang baik,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (24/5).
Ririe mengungkapkan penolong bisa menarik kerah baju ketika korban dalam kondisi sadar dan tidak panik.
Setelah keluar dari air, kemudian tubuh korban dibaringkan dengan posisi kepala, leher dan punggung satu garis lurus supaya terhindar dari cedera tulang belakang.
Selanjutnya, membuka jalan napas dengan membuka baju serta menyingkirkan benda yang menghambat saluran napas.
Lalu, wajah korban dihadapkan ke atas dan memberi kompresi pada bagian tengah dada korban sebanyak 15 kali untuk anak atau 30 kali untuk dewasa.
Ririe juga menyarankan supaya diberikan napas buatan mulut ke mulut sebanyak dua kali. Pola itu dilakukan secara berulang sampai korban sadar.
“Mengeluarkan air yang tertelan bisa juga dengan cara menutup hidung korban. Setelah pertolongan pertama, selanjutnya bawa ke fasilitas kesehatan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News