GenPI.co - Pakar gizi dr Eva Kurniawati membagikan tips mencegah risiko obesitas dan sindrom metabolik. Salah satunya mengurangi mengonsumsi mi instan.
Eva mengatakan rutin mengonsumsi mi instan memilik risiko berupa gangguan kesehatan, seperti obesitas maupun sindrom metabolik.
Dia mengungkapkan mi instan memiliki berbagai kandungan. Mulai dari karbohidrat, lemak, hingga natrium tinggi.
“Untuk protensi, serta, vitamin dan mineral pada mi instan ini rendah,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (5/8).
Eva menjelaskan obesitas yakni terjadinya penumpukan lemak secara berlebih. Kondisi ini mengakibatkan tidak seimbang antara asupan energi dengan energi yang dipakai dalam waktu lama.
Dalam riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada 2018 mencatat prevalensi obesitas pada balita sebesar 3,8 persen. Kemudian usia 18 tahu ke atas 21,8 persen.
Jika dibandingkan dengan data Riskesdas 2013 silam,untuk usia di atas 18 tahun sebesar 15,4 persen atau telah mengalami peningkatan.
Obesitas itu sendiri ada berbagai faktor penyebabnya. Selain makanan, juga karena aktivitas fisik yang kurang.
Kemudian juga kondisi stres yang bisa memunculkan inflamasi hingga menimbulkan lemak menumpuk.
Penyebab selanjutnya yakni karena kondisi tubuh yang kurang tidur atau juga bisa mengalami kelebihan tidur. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News