GenPI.co - Banyak dari orang tua mengharapkan anak-anak menjadi orang dewasa versi mini.
Seorang anak bukanlah miniatur orang dewasa karena otak anak belum berkembang sepenuhnya.
Orang tua tidak ingat bagaimana rasanya menjadi seorang anak yang emosinya bisa dengan cepat berubah, dan menafsirkan perilakunya dari pola pikir orang dewasa.
Oleh karena itu, ketika anak sangat marah karena rotinya diiris dengan cara yang salah, sulit bagi orang tua untuk berempati.
Setiap perilaku adalah komunikasi, apalagi tantrum. Anak-anak berkomunikasi di tengah ketidaknyamanan mereka.
Mereka merasa dibanjiri emosi dan membutuhkan bantuan dari orang dewasa yang tenang.
Ketika tantrum terjadi, pertimbangkan keterampilan apa yang ingin kamu ajarkan kepada anak pada momen penting tersebut.
Kemungkinan besar orang tua tidak ingin menunjukkan bahwa berteriak adalah komunikasi yang baik.
Orang tua tentu ingin membantu mengajari anaknya cara mengatur emosi dan berkomunikasi.
Orang dewasa di sekitar mereka dan orang tua mereka adalah model mereka dalam menangani stres, sehingga mereka bergantung pada kita tentang apa yang harus dilakukan ketika mereka tidak dapat mengendalikan diri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News