3 Kebiasaan Makan yang Dianjurkan bagi Mahasiswa agar Tidak Kekurangan Energi

GenPI.co - Kita pernah mendengar tentang gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, dan makan berlebihan.

Namun, ada gangguan makan yang tidak termasuk dalam kategori tertentu, tetapi masih bisa menjadi masalah, seperti perilaku makan yang berdampak pada fungsi atau menyebabkan tekanan yang besar.

Beberapa mahasiswa mengalami penurunan berat badan yang ekstrem, kadang-kadang tidak makan berhari-hari dan kehilangan beberapa kilogram dengan cepat.

BACA JUGA:  Dibungkam Vietnam di China Open 2023, Gregoria Mariska Beber Biang Kerok

Berat badan mereka mungkin masih dalam kisaran normal, tetapi mereka kekurangan energi dan sulit berkonsentrasi.

Beberapa mahasiswa tidak makan sampai malam hari dan mengalami peningkatan kecemasan sepanjang hari.

BACA JUGA:  Di Depan Calon Chef, Ajinomoto Indonesia Tekankan Pentingnya Diet Rendah Garam

Dengan meningkatnya jumlah pola makan disfungsional, apa yang harus kita lakukan selanjutnya dalam membantu mahasiswa kita mengembangkan kebiasaan makan yang akan meningkatkan kesehatan mental?

1. Makan sarapan yang sehat

BACA JUGA:  Tips Diet Bagi Pasien Hipertensi Agar Tekanan Darah Terkontrol

Sebuah penelitian menunjukkan penurunan persepsi stres dan kualitas hidup yang lebih baik pada mereka yang sarapan dibandingkan mereka yang tidak.

Selain itu, mengonsumsi sarapan berkualitas baik mengurangi depresi dibandingkan mengonsumsi sarapan berkualitas buruk.

Sarapan juga dikaitkan dengan berkurangnya obesitas. Jadi, makanlah menu sarapan berkualitas tinggi.

2. Ikuti diet Mediterania

Apa yang dimaksud dengan sarapan berkualitas tinggi atau makanan berkualitas tinggi secara umum?

Salah satu cara makan yang bagus adalah diet gaya Mediterania , yang terbukti dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah.

Diet Mediterania terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan, minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan, beberapa produk susu, dan daging tanpa lemak.

3. Makan dengan penuh perhatian

Makan dengan penuh kesadaran dapat dilakukan bersama orang lain atau sendirian.

Ini melibatkan praktik untuk hadir secara emosional saat Anda makan, tidak terburu-buru saat makan dengan makan cepat atau makan dalam porsi besar.

Sebaliknya, kamu makan perlahan dan menikmati makanan sambil merasa bersyukur atas proses yang menyebabkan kamu makan atau orang yang makan bersama kamu. (*)