GenPI.co - Bagi banyak orang tua, anak memasuki usia remaja pada awalnya dapat menimbulkan rasa kehilangan karena masa kanak-kanak telah berakhir.
Masa remaja menjadi momen bagi anak untuk mulai melepaskan dan mendukung perjalanan menuju kedewasaan yang sedang berlangsung.
Sisi positifnya karena saat ini sangat menarik untuk menyaksikan pertumbuhan kemandirian dan individualitas generasi muda.
Untuk mendukung transformasi ini, sebaiknya orang tua mengantisipasi perubahan umum yang akan terjadi, dilansir Psychology Today.
Ada lebih banyak sikap tidak terikat
Anak remaja ingin lebih banyak kontak dengan teman seusianya dan lebih sedikit dengan keluarga.
Waktu bertelepon, bersosialisasi, dan menggunakan komputer dengan teman sebaya menjadi penyelamat. Kini, terdapat lebih banyak pemisahan sosial dalam dunia teman sebaya: “Teman paling penting!”
Ada lebih banyak diferensiasi untuk individualitas
Anak remaja menemukan cara baru untuk mengekspresikan dirinya dan hal-hal penting.
Poster di dinding kamar tidur bisa menyampaikan banyak hal. Sekarang, mengekspresikan diri yang unik menjadi lebih penting: “Saya ingin menjadi diri saya sendiri!"
Ada lebih banyak perbedaan pendapat
Anak remaja bersikeras pada keinginannya, sering menolak permintaan orang tua, mengutarakan pendapatnya, dan lebih banyak berdebat.
Keinginan dan tuntutan orang tua menjadi kurang persuasif dibandingkan sebelumnya. Bagi orang tua, tantangan rutin ini bisa terasa melelahkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News