GenPI.co - Ketika emosi tidak terbaca, memendam dan menyegelnya dengan erat terjadi secara alami.
Kunci kesejahteraan emosional adalah menerima semua sentimen baik dan buruk daripada menekannya, menghubungkan dengan pikiran-pikiran yang didorong oleh rasa takut, mempelajari cara untuk melepaskannya dan berusaha menciptakan beragam emosi positif.
Dilansir Times of India, berikut tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kamu melakukan praktik tidak sehat dalam menekan dan memendam emosi.
Ini adalah gangguan pertama ketika mengisi diri dengan terlalu banyak hal positif atau negatif.
Jika ada gangguan dalam siklus tidur-bangun, periksalah pikiran kamu dan ungkapkan emosi yang terpendam tersebut. Teknik pernapasan dan relaksasi berguna dalam situasi seperti itu.
Pelajari hubungan untuk melihat apakah kamu memendam sesuatu. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa alih-alih cinta, rasa takutlah yang menjalankan hubungan mereka.
Komunikasi dihindari karena takut kehilangan orang yang dicintai, berbohong dipilih untuk menyembunyikan rasa takut dihakimi atau disalahpahami, dan rasa takut akan penolakan menjadi hal yang utama.
Setiap interaksi mungkin mencerminkan lanskap emosional atau perasaan kamu saat ini.
Terkadang, pikiran tidak berhenti. Kemungkinan dan ketidakmungkinan berjalan di kepalamu, tetapi tentu saja kamu perlu istirahat, hanya saja pikiran tidak mau berhenti.
Itu adalah lingkaran kecemasan. Solusinya adalah dengan menggunakan bantuan kosa kata emosional, temukan perasaan yang paling bisa Anda rasakan, dan buatlah jurnal tentang pikiran yang terlalu mengalir dan emosi yang sangat tersembunyi.
Besar kemungkinan emosi tersebut akan menguap seperti air di hari yang terik dan terik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News